“Di tingkat Provinsi sudah terbentuk TP2DD tahun 2021 lalu. Dan tantangan yang kita hadapi saat ini bagaimana para Kepala Daerah di Kepulauan Nias bisa secepatnya mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) untuk penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dan saya berharap, 2 Januari 2024 Perda Itu sudah keluar sehingga pemungutan PAD dapat terealisasi,” ucapnya.
Pj Gubsu juga meminta agar Bank Sumut dapat memfasilitasi Kartu Kredit Pemerintah atau Kartu Kredit Indonesia (KKI) supaya para pimpinan OPD se- Kepulauan Nias dapat menggunakan anggaran keuangan daerah secara tepat guna.

Sementara itu Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli memberikan apresiasi kepada KPw BI Sibolga yang telah memilih Kota Gunungsitoli menjadi tempat pelaksanaan Ya’ahowu Digifest 2023. Dia berharap agar event tersebut menjadi agenda tahunan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kepulauan Nias secara khusus Kota Gunungsitoli.
Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga Yuliansah Andrias dalam laporannya menyampaikan, Ya’ahowu Digifest 2023 merupakan program Akselerasi Akseptansi Digitalisasi yang menjadi bagian dari Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan Pemerintah mengakselerasi implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Upaya tersebut merupakan bagian strategi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui perluasan, penggunaan, dan pemahaman kanal pembayaran digital di masyarakat khususnya QRIS.
Event ini kata Yuliansah merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, dan ini merupakan event kedua yang diselenggarakan, setelah yang pertama dilaksanakan di Kabupaten Samosir pada tahun 2022 yang lalu.
“Penyelenggaraan Kegiatan Ya’ahowu Digifest 2023 tahun ini mengangkat tema “Leap for Digital Advance (Lompatan untuk kemajuan digital)”. Tema ini terinspirasi dari tradisi Fahombo (lompat batu). Tradisi ini biasanya dilakukan oleh pemuda Nias dengan melompati tumpukan batu setinggi 2 meter yang menandakan telah masuk ke fase kedewasaan yang penuh dengan ketangkasan dan keberanian,” ungkapnya.
Untuk itulah Yuliansah berharap dengan adanya event tersebut dapat menjadi tipping point atau batu loncatan bagi masyarakat Nias terhadap digitalisasi sistem pembayaran di kepulauan Nias.
Lebih lanjut disampaikannya, Event Ya’ahowu Digifest 2023 memiliki 3 kegiatan utama yang didorong untuk mendukung Perluasan Digitalisasi Sistem Pembayaran, Pengembangan Pelaku UMKM berbasis digital, Optimalisasi Teknologi Digital guna mendukung pengembangan Pariwisata.
Adapun 3 kegiatan utama tersebut adalah Ya’ahowu Forum, Ya’ahowu EduFair dan Ya’ahowu Culture dan Entertainment.
Rangkaian kegiatan untuk Ya’ahowu Forum fokus pada kegiatan formal meeting dan program launching dengan rangkaian High Level Meeting TP2DD bersama 5 Pemda se-Kepulauan Nias dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu dari Kemenkeu, Kemendagri, serta BPK RI.
“Kemudian kami juga menghadirkan talk show sistem pembayaran nontunai dengan tema Kepulauan Nias Melompat Lebih Tinggi dengan Digitalisasi Pembayaran. Di dalam rangkaian opening ceremony event ini juga disertai beberapa kegiatan yaitu Launching Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD), Launching Implementasi QRIS Rumah Ibadah dan Wisata (Museum Pusaka Nias), Penandatanganan Penaikan Plafon Kas Titipan Bank Indonesia di Gunungsitoli yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Kepulauan Nias,” ungkapnya.
Selanjutnya Baca: Masih…