Medan

Tim Audit Kasus Stunting Telusuri Kecamatan Medan Belawan untuk Pencegahan dan Penanganan

×

Tim Audit Kasus Stunting Telusuri Kecamatan Medan Belawan untuk Pencegahan dan Penanganan

Sebarkan artikel ini
Tim Audit Kasus Stunting Telusuri Kecamatan Medan Belawan untuk Pencegahan dan Penanganan
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Medan, 7/7 (Batakpost.com) – Tim Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APMPPKB) Medan sedang melaksanakan audit kasus stunting di Kecamatan Medan Belawan. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 hingga 6 Juli dengan tujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Tim audit kasus stunting terdiri dari tim pakar dan tim teknis.

Tim pakar terdiri dari organisasi profesi seperti Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Asosiasi Ilmu Penyakit Gigi Anak Indonesia (AIPGI), dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Mereka adalah dr. Christofel Tobing Sp.OG dari POGI, dr. Hervina Sari Nasution M.Ked (Ped), Sp.A dan dr. Anjeli Mery, Sp.A dari IDAI, Dr. Esi Emilia, M. Si dari AIPGI, serta Evi Berlian, M. Psi, Psikolog dari HIMPSI.

IKLAN
IKLAN

Sementara itu, tim teknis terdiri dari OPD terkait seperti Bappeda, DP3APMP2KB, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Ketapang Pertanian dan Perikanan, Dinas PKPCKTR, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Kominfo Kota Medan.

Yurina Rahmah Siregar, M.Psi, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas P3APMPPKB, menjelaskan bahwa kegiatan audit ini dipusatkan di Kecamatan Medan Belawan karena tingginya kasus stunting di kecamatan tersebut. “Saat ini, terdapat 60 balita stunting dan 6.305 keluarga berisiko stunting di Kecamatan Medan Belawan,” ungkap Yurina.

Audit ini difokuskan pada enam kelurahan, yaitu Kelurahan Belawan I, Belawan II, Belawan Bahari, Belawan Bahagia, Belawan Sicanang, dan Bagan Deli. Keluarga berisiko stunting yang menjadi sasaran audit adalah keluarga yang memiliki faktor risiko stunting, seperti keluarga dengan anak remaja putri/calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, anak usia 0-23 bulan, dan anak usia 24-59 bulan.

Pada tanggal 5 Juli, tim melakukan pemeriksaan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas, dan balita di aula Kantor Camat Medan Belawan. Pada tanggal 6 Juli, tim melanjutkan pemeriksaan kepada ibu hamil dan balita serta mengunjungi rumah keluarga berisiko stunting, termasuk kunjungan ke rumah keluarga Antoni Sitinjak di Blok XIV Lingkungan 11 Kelurahan Belawan Sicanang.

Antoni dan istrinya, Rosmaria Simanjuntak, memiliki 8 anak. Anak bungsu mereka, Daniel Felix Sitinjak yang berusia 19 bulan, ditemukan berisiko stunting. Rosmaria mengungkapkan bahwa anaknya baru terdata sebagai anak berisiko stunting pada bulan ini setelah mengalami penurunan berat badan secara signifikan. Ia berharap anaknya mendapatkan perhatian dari pihak Kecamatan Medan Belawan.

Selain itu, tim audit juga memberikan pengarahan kepada Ibu hamil lainnya, Iin Rosana, yang sedang mengandung anak kelima. Iin telah memiliki empat anak sebelumnya, dan anak keempatnya baru diketahui menderita stunting. Tim audit mendorong Iin untuk menjaga kesehatan dirinya, kandungannya, dan anaknya dengan rutin mengunjungi posyandu dan puskesmas.

Dengan dilakukannya audit kasus stunting ini, diharapkan penyebab dan faktor risiko stunting dapat diidentifikasi dengan lebih baik, sehingga langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diimplementasikan. Pemerintah dan pihak terkait berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencegah terjadinya kasus stunting di Kota Medan.