Pandan, 10/9 (Batakpost.com)- Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) menggelar simulasi kontijensi (keadaan atau situasi yang diperkirakan segera terjadi) akibat kenaikan harga BBM di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Simulai ini digelar di kawasan Terminal Terpadu Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (9/9/2022).
Kegiatan itu dihadiri langsung Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma, S.I.K, dan Waka Polres Tapteng AKBP Rokhmat, SH, MH, selaku instruktur simulasi Dalmas.
Selain itu juga turut hadir Kadis Perhubungan Tapteng, Kabag Ops AKP Ricardo Siahaan, SH, MH, Kasat Intelkam AKP Jonel Situmorang, Kasat Samapta AKP Tohap Sibuea, SE dan Para PJU Polres Tapteng.
BACA JUGA: Lirik dan Chord Lagu Batak Gotap ni Rohakki
Waka Polres Tapteng AKBP Rokhmat, SH, MH, menjelaskan latar belakang dilakukannya simulasi tersebut, yaitu sebagai antisipasi jika terjadi aksi unjuk rasa akibat penyesuaian harga BBM oleh Pemerintah pada hari Jumat tanggal 2 September 2022 lalu.
Dalam simulasi ini digambarkan terjadinya keresahan di kalangan masyarakat yang ditandai dengan adanya mogok jasa transportasi dan terjadinya berburu BBM di hari kedua pasca kenaikan BBM.
Selain itu juga direncakan terjadi aksi unjuk rasa menuntut dikembalikan harga BBM seperti semula dikarenakan akan menyengsarakan rakyat.
Disampaikan Waka Polres, dalam simulasi itu digambarkan, sangat memungkikan terjadinya kerusahan saat terjadi aksi unjuk rasa massal. Dan dimungkinkan akan terjadi rusuh massal yang akan berakibat buruk terhadap kestabilan ekonomi di wilayah hukum Polres Tapteng.
“Skenario latihan diangkat dari situasi tahapan-tahapan tindakan sesuai Perkap Nomor 16 Tahun 2006 tentang Dalmas dan Perkap 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian,” ujar Rokhmat menambahkan.
BACA JUGA: Terhitung Bulan Agustus 2022, Klaim Jamsostek Sidimpuan Capai Rp 68,2 Miliar
Dalam skenario latihan penanganan unjuk rasa ini melibatkan 200 personel dari Polres Tapteng. Digambarkan di sana, akan terjadinya kerusuhan masyarakat atau pendemonstrasi hingga melakukan aksi bakar ban serta pendorongan massa menggunakan watercanon (AWC).
“Dari simulai ini dapat dimabil bagaimana cara dan SOP pengendalian massa di lapangan saat terjadi unjuk rasa,” tambah Waka Polres.
Usai simulasi Dalmas, Kapolres Tapanuli Tengah memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pelaksanaan latihan, semoga latihan tersebut dapat menambah ilmu dan mempererat jiwa kebersamaan di lapangan dalam melaksanakan tugas pemgendalian massa.
“Kita berharap semoga di Kabupaten Tapanuli Tengah tidak ada unjuk rasa dan situasi tetap kondusif,” harapnya. (red)