Nasional

Saat Jokowi Mendadak Ganti Profesi Menjadi Wartawan

420
×

Saat Jokowi Mendadak Ganti Profesi Menjadi Wartawan

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi di Hari Pers Nasional 2018 (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Sumbar, 9/2 (Batakpost.com)-Sebagai seorang kepala negara, Presiden Joko Widodo biasa menghabiskan waktu dikelilingi awak media. Namun, bagaimana jika Jokowi tiba-tiba menjadi seorang wartawan?

Hal tersebut ia lakukan saat menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Pantai Padang, Sumatera Barat. Dalam kesempatan  itu, awalnya Jokowi curhat kepada seorang wartawan senior, Muhamad Yusri Nur Raja Agam, bahwa ia sering tidak siap setiap diberi pertanyaan dadakan oleh wartawan.

“Pak Yusri, saya itu sering ya didadak wartawan, ditanyakan, dan kita belum siap, sering enggak siap. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini, saya minta Pak Yusri jadi presiden, saya yang jadi wartawan. Nanti saya tanya gantian. Mumpung pas Hari Pers,”  ungkap Jokowi yang disambut gelak tawa audiens di lokasi, Jumat (9/2).

“Baik, saudara wartawan,” jawab Yusri sambil tersenyum geli. “Apa yang mau ditanyakan?”

“Wah, saya enggak berani tuh, dengan wartawan seperti itu. Nanya apa yang ingin ditanyakan, kelihatan yakin sekali kayaknya. Ini jadi presiden bagus ini, Pak Yusri,” kata Jokowi, lagi-lagi disambut tawa para hadirin.

Jokowi pun bertanya, dari 34 menteri yang ada di Indonesia, menteri mana yang dianggap paling penting oleh ‘Presiden’ Yusri. Yusri pun menjawab semua menteri penting, namun yang paling penting adalah yang bisa membuat presidennya nyaman.

“Berarti menteri yang Bapak anggap paling penting yang mana? Menteri apa gitu aja, to the point aja Pak. Bapak jangan muter-muter begitu. Bapak tadi muter-muter terus, saya belum bisa nulis, belum bisa nangkap,” ucap Jokowi.

Tawa audiens pun semakin menjadi, saat Jokowi terlihat “mencecar” narasumbernya. Setelah puas mewawancai ‘presiden’, Jokowi pun blak-blakan mencurahkan perasaannya ketika sering diberi pertanyaan yang sulit dijawab.

“Saya sering sekali, kadang sebal, kadang jengkel gitu ya. Pertanyaan di awal itu enak-enak, tapi begitu sampai ke tengah ditanya yang sulit-sulit. Sekarang tanya ke Pak Presiden, media apa yang paling menyebalkan? Yang Bapak sering jengkel, yang bapak sering sebal. Jawab blak-blakan Pak Presiden,” pinta Jokowi.

Yusri pun menjawab, media abal-abal. Namun, Jokowi menyanggah. Ia memastikan di lingkungan Istana tidak pernah ada abal-abal yang masuk, semuanya resmi meski tetap saja terkadang membuat Jokowi kesal dengan pertanyaan yang sulit.

Selain Jokowi, sejumlah pejabat negara dan beberapa menteri kabinet kerja juga hadiri acara HPN 2018, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Sosial Idrus Marham, Menkominfo Rudiantara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri PU Basuki Hadi Muljono.

Hadir pula, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang, serta Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (kumparan.com)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan