Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Gaya Hidup

Resiko Abaikan Penggunaan Masker di Tengah Pandemi Yang Merajalela

207
×

Resiko Abaikan Penggunaan Masker di Tengah Pandemi Yang Merajalela

Sebarkan artikel ini
Dessy Imelda Nirmasari Siregar (Ist)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Oleh: Dessy Imelda Nirmasari Siregar

Corona virus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit corona virus COVID-19 atau Sars-CoV-2. Corona virus COVID-19 merupakan jenis penyakit baru yang belum pernah diindentifikasi pada manusia.

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).

Menurut WHO, 2020 Tanda dan gejala umum dari infeksi corona virus COVID-19 seperti deman, batuk, dan sesak napas. Selain itu, dapat disertai dengan sesak memberat, fatique, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala gangguan pernafasan lainnya.

Masa inkubasi dari corona virus COVID-19 ke dalam tubuh rata rata 5-6 hari dan masa inkubasi terpanjang 14 hari.

Berdasarkan informasi yang beredar, transmisi COVID-19 melalui percikan saluran pernafasan dan kontak langsung dengan si penderita. Percikan saluran pernafasan dihasilkan saat seseorang batuk dan bersin. Percikan juga dapat menyebabkan benda dimana virus tetap aktif. Sehingga lingkungan sipenderita dapat menjadi sumber penularan COVID-19.

Di tengah masa genting seperti ini yang diakibatkan oleh pandemic COVID-19, mengakibatkan krisis di banyak aspek. Pandemic Covid-19 mempengaruhi seluruh aspek tatanan kehidupan sehari-hari. Masyarakat harus menghadapi dan menyesuaikan diri peralihan dari kehidupan normal menjadi tatanan kehidupan normal yang baru (new normal).

Dalam tatanan kehidupan normal yang baru, penggunaan masker menjadi salah satu kebutuhan primer yang harus terpenuhi saat melakukan aktivitas sehari-hari diluar rumah.

Penggunaan masker merupakan salah satu upaya pencegahan yang dapat menekan tingkat penyebaran penyakit termasuk penyebaran COVID-19.

Penggunaan masker dapat mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan infeksi dari orang yang terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan kontaminasi lingkungan akibat percikan tersebut.

Penggunaan masker dapat mengurangi masalah kesehatan pada pernafasan. Tujuan pemakaian masker adalah untuk menyaring udara yang keluar dari mulut atau hidung pemakai serta mencegah masuknya bakteri/virus dari luar ke dalam tubuh.

Dampak yang diakibatkan pandemic COVID-19, menyebabkan terjadinya kelangkaan masker. Akibat ketakutan masyarakat yang berlebihan, mengakibatkan masker menjadi langka dan membeli masker secara berlebihan. Namun, yang harus diketahui bahwa tidak hanya masker medis yang dapat mencegah masuknya bakteri/virus ke dalam tubuh. Masker kain juga memiliki potensiyang sama dalam menangkal/mencegah masuknya bakteri/virus ke dalam tubuh.

Namun, banyak masyarakat yang masih melanggar aturan yang ditetapkan pemerintah tentang penggunaan masker. Masih banyak masyarakat yang melakukan aktivas sehari-hari di luar rumah serta pergi kekhalayak ramai tanpa menggunakan masker. Di mana- mana hal ini berpotensi/ berpeluang tinggi sebagai transmisi/penyebaran COVID-19. Sehingga tingkat penyebaran COVID-19 melonjak tinggi. Orang yang beraktivitas di luar rumah berpotensi besar terinfeksi dan menyebarkan COVID-19.

Dalam melakukan aktivitas di luar rumah, tanpa sadar bahwa kita telah terinfeksi COVID -19 melalui benda yang kita pegang/terkena percikan bersin si penderita COVID-19. Kemudian akan menyebarkan ke orang terdekat maupun orang yang berada di lingkungan sekitar melalui kontak fisik/barang yang telah kita pegang. Yang kemudian akan mengakibatkan melonjaknya angka mordibitas dan mortalisas kasus COVID-19.

Dengan menggunakan masker, kita mampu menyelamatkan orang di sekitar. “Maskerku melindungi kamu, maskermu melindungi aku.”

COVID-19 adalah masalah kita bersama, mari jaga diri dan sesama dari COVID-19. (***)

Penulis adalah Mahasiswa di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Fakultas Bioteknologi Prodi Biologi. Email:Dessyimeldasiregar08@gmail.com

 


Tinggalkan Balasan