Sibolga, 25/5 (Batakpost.com)- Perkembangan pembangunan perluasan pelabuhan Sibolga dipertanyakan langsung Presiden Joko Widodo kepada Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk kemarin di Istana Negara, Jakarta. Kehadiran Walikota ke Istana Negara untuk menerima Penghargaan Pencapaian Universal Helat Coverage (UHC) JKN-KIS tahun 2018.
“Begitu pak Presiden menyalam saya, pak Presiden tanyakan langsung sudah bagaimana perkembangan pembangunan pelabuhan Sibolga. Lalu saya katakan sudah mencapai 75 Persen pak Presiden. Harus dipercepat itu, karena saya akan datang nanti ke Sibolga untuk meresmikannya,” kata Walikota menirukan perkataan Presiden.
Saya tidak ada melihat di acara ini Kepala Pelindo Sibolga, dan akan saya panggil nanti sebut Walikota dalam acara penyambutan Penghargaan Pencapaian Universal Helat Coverage (UHC) JKN-KIS Kota Sibolga tahun 2018, di pelaratan kantor Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Jumat, (25/5).
Sewaktu Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pengembangan pelabuhan Sambas Sibolga, Sabtu tanggal 20 Agustus 2017 lalu, Presiden berkeinginan tahun 2017 sudah selesai pembangunannya. Namun sampai sekarang belum juga selesai pembangunan Pelabuhan tersebut.
Beberapa kali Kepala Pelindo Sibolga ketika mau dikonfirmasi terkait hal itu selalu tidak ada di kantornya. Menurut para stafnya yang dijumpai di kantor Pelindo Sibolga, orang nomor satu di Pelindo Sibolga itu sedang di luar daerah dan rapat.
Sebagaimana dikatakan Direktur Pelindo I, Bambang Eka Cahyan di media, bahwa pengembangan pelabuhan Sibolga menjadi 4 klaster diantaranya untuk Kargo, penumpang, peti kemas dan curah cair. Alasan pengembangan pelabuhan Sambas karena Sibolga didukung oleh 11 kabupaten/kota dan di Nias ada 5 Kabupaten dengan total 1.100 penduduk. “Ini harus tersedia suatu pelabuhan sebagai gateway untuk melayani mereka,” kata Bambang. (HAT)