Sidimpuan, 9/3 (Batakpost.com) – Pj. Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, S.K.M., M.Kes, menghadiri high level meeting Tim Pendendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, pada Rabu (7/3).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Sumut, Hassanudin, yang membahas ketersediaan pasokan komoditas pangan menjelang Ramadan di Sumut. Meskipun dipastikan aman dan mencukupi, namun panjangnya jalur distribusi sering menjadi pemicu kenaikan harga barang.
Berdasarkan data BPS, beras Sumut mencapai 26.699 ton, daging ayam 35.630 ton, dan telur ayam sebanyak 73 juta kg. Dengan demikian, permasalahan saat ini bukanlah pasokan pangan yang kurang, melainkan jalur distribusi yang cukup panjang.
Pj. Gubernur Sumut, Hassanudin, menekankan perlunya perhatian dari semua pihak terkait, terutama dalam hal penyediaan jalur distribusi yang efisien. “Dari kondisi ini masalah kita bukan pasokan. Tapi rantai pasok atau tata niaga yang cukup panjang dan tidak efisien,” ujarnya.
Hassanudin juga menyoroti pentingnya optimalisasi kerja sama antardaerah dalam mengatasi masalah ini. Kerja sama antardaerah perlu ditingkatkan dengan cara menyuplai pasokan ke daerah-daerah defisit, dari daerah surplus.
“Untuk itu kita mesti menguatkan kelembagaan kita, dan memperkuat BUMD pangan kita sebagai agregator,” tambahnya.
Selain itu, Hassanudin mendorong para kepala daerah se-Sumut untuk melaksanakan pasar murah, yang terbukti dapat menahan laju inflasi jika dilakukan secara masif. Dia juga mengajak Bulog, produsen, dan distributor minyak goreng, gula, dan telur ayam untuk melakukan pasar murah yang langsung menyentuh konsumen akhir, terutama masyarakat kelas bawah.
Pada mudik Idulfitri 2024, Hassanudin juga mendorong program mudik gratis, mengingat sektor transportasi juga termasuk salah satu pemicu inflasi.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS