Berita UtamaBudaya

Pj Bupati Tapteng Jadi Narsum Diskusi Keberadaan Situs Bongal Bersama BRIN

×

Pj Bupati Tapteng Jadi Narsum Diskusi Keberadaan Situs Bongal Bersama BRIN

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Tapteng Dr Elfin Elyas, M.Si bersama dengan Dr Herry Jogaswara, M.A selaku Kepala Organisasi Risert dari BRIN saat menjadi narasumber dalam diskusi terkait keberadaan Situs Bongal dan Museum Bongal, Jumat (12/5/2023) di Museum Bongal di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanul Tengah. (Batakpost.com/Jasgul)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Situs Bongal

Situs Bongal adalah satu tempat yang akan mengubah historiografi (kesejarahan) Indonesia. Data arkeologis yang berhasil diungkap menunjukkan bahwa bukti-bukti awal interaksi para penghuni Kepulauan Nusantara dengan berbagai kawasan dunia lama yang telah memiliki peradaban tinggi seperti Timur Tengah, India, dan Cina. Hasil analisis pertanggalan menggunakan metode AMS didapat rentang angka tahun yang cukup tua, yang menjadi petunjuk kuat bahwa situs Bongal telah aktif dalam arus pelayaran dan perniagaan dunia sejak abad ke-6 M, hingga abad ke-10 M. Konsekuensi logis dari munculnya hasil pertanggalan absolut tersebut adalah situs purbakala dalam kurun sejarah tertua bukan lagi situs Lobu Tua (Barus), tetapi situs Bongal (di Desa Jago-jago). Mengingat data arkeologis tertua dari situs Lobu Tua (Barus) yang telah dianalisis pertanggalannya secara absolut berasal dari abad ke-9 M; sementara pertanggalan tertua di situs Bongal berasal dari abad ke-6 M.

Museum Fansuri Bongal yang dibangun oleh Sutannate Institute di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah. Di Museum ini peninggalan benda-benda bersejarah dunai tersimpan dengan bik. (Batakpost.com/Jasgul)

Situs Bongal sejauh ini adalah satu-satunya situs di Nusantara yang mengandung bukti tertua interaksi kawasan kepulauan ini dengan kawasan asal Islam (Timur Tengah). Bukti itu terwakili oleh keberadaan koin-koin perak (Dirham) dari para pemimpin daulah Umayyah dan Abbasyah, yang berasal dari kurun abad ke-7 M, hingga ke-9 M. Data lain yang memperkuat interpretasi telah terjalinnya interaksi antara Bongal dengan Timur Tengah sedini masa awal Islam adalah artefak-artefak yang bertitimangsa relatif dari abad ke-7 hingga ke-9 M, antara lain gerabah halus berglasir dari Persia dan wadah-wadah berbahan kaca yang diproduksi di kawasan Syam (Suriah).

Selain bukti budaya Timur Tengah dan Cina, di situs Bongal juga ditemukan bukti pengaruh kebudayaan India, yang terwakili antara lain melalui pertulisan pada berbagai media, seperti kayu dan timah. Data epigrafis (pertulisan) tertua yang didapati di situs Bongal adalah prasasti kayu bertulis aksara Pallawa yang berasal dari abad ke-7 M. Perkembangan lebih lanjut, di situs Bongal juga ditemukan lembaran-lembaran timah bertulis, yang ditinjau dari segi paleografinya diperkirakan berasal dari rentang abad ke-8 sampai ke-9 M. Muatan prasasti-prasasti timah dari situs Bongal adalah mantra yang ditulis dalam aksara pasca Pallawa (Sumatera Kuno) dan dalam bahasa Melayu Kuno dan Sanskerta. (Jasgul)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS