“Karena kita produksi sendiri, sehingga harganya bisa kita tekan bang. Contohnya saja kaos oblong ini bisa kita jual Rp 100 ribu 3 picis,” katanya lagi.
Diakui pria lajang ini, menjual merchandise HPN selalu menguntungkan, karena wartawan banyak uang dan gak pelit.
Selain itu, dia juga memuji solidaritas wartawan yang sangat tinggi. Hal itu sudah dirasakannya dalam berbagai momen sewaktu mengikuti berbagai kegiatan di luar HPN.
“Waktu itu ada acara di luar HPN yang diselenggarakan salah satu BUMN di Sumatera Barat. Saat itu kami kesulitan mendapat lapak jualan, dan begitu kami hubungi wartawan PWI yang ada di Sumbar, semua lancar dan aman. Makanya saya bilang solidaritas wartawan itu sangat luar biasa,” pujinya.
Karena selalu mendapat dukungan dari insan pers dalam menjalankan usahanya, anak kedua dari empat bersaudara ini merasa nyaman bersama wartawan, bahkan nomor-nomor kontak wartawan di berbagai provinsi selalu disimpannya.
“Enak bang berkawan dengan wartawan, luas jaringannya. Intinya kalau kami ada kendala jualan, saya selalu hubungi abang-abang wartawan yang ada di daerah itu dan selalu dibantu. Terima kasih abang-abang wartawan saya bangga melihat profesi abang-abang,” ungkapnya.
Menurut alumni SMA Swasta Cendana Padang Panjang ini, 20 persen untung dari penjualan merchandise HPN ditabungnya dan sisanya diinvestasikan untuk modal. (Jasgul)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS
