Pencarian ABK Mega Top III Menggunakan Pesawat Canggih Belum Berhasil

Tapteng, 7/2 (Batakpost.com)- TNI AL Turunkan Pesawat  CN 235 untuk mencari ABK yang hilang bersama dengan KM. Mega Top III. Misi pencarian sudah dilakukan sejak kemarin walaupun belum membuahkan hasil.

“Data dan kajian analisa terkait hilangnya KM Mega Top III sudah kita terima sebagai referensi pencarian. Dengan dibantu teknologi radar yang tinggi kita sudah melakukan pencaria namun masih nihil hasilnya,”kata Kapten Pilot pesawat CN 235, Mayor Saputro.

Karena belum membuahkan hasil, pesawat milik TNI-AL itu disiagakan sembari menunggu adanya perkembangan informasi terbaru di Medan.

Baca Juga:  Ayah dan Paman Biadab Ini Hamili Putri Kandungnya Yang Masih SMP

“Kami akan standby di Medan, dan ini akan menyapu lagi, lebih ke barat lagi, jadi ini kami ke Simeuleu dan ke Medan dan akan melakukan patroli,” ucap Saputro.

Sebelumnya Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi M mengatakan, keputusan menerjunkan pesawat CN 235 Patroli Maritim membantu upaya pencarian terhadap KM Mega Top III merupakan perintah langsung dari KASAL.

Diakuinyam keputusan tersebut diambil melalui aspirasi dan kordinasi yang berjenjang di tingkatan TNI AL.

”Informasi terkecil apapun dari kejadian KM Mega Top III direspon oleh pimpinan AL, dan diturunkanlah intel Maritim, langsung perintah KASAL, breakdown untuk melaksanakan SAR,” pungkasnya, kemarin.

Baca Juga:  Lima Hari Dicari Randu Belum Ditemukan

Dikatakan, CN 235 Patroli Maritim sebelum mendarat di Bandara Pinangsori juga telah melakukan penyisiran awal di titik kordinat awal dimana disebutkan KM Mega Top III hilang kontak. Kendati, tak ditemukan keberadaan maupun puing-puing kapal.

“Tidak ada bekas puing kapal tenggelam, di sektor di Nias geser ke arah Barat Simeuleu dan Aceh dan itu tidak ada sama sekali,” katanya.

Diketahui, KM Mega Top III berawak 28 orang ditambah seorang kapten kapal Pongpon hilang kontak sejak 3 Januari dan belum ditemukan sampai hari ini. Berbagai spekulai bermunculan khususnya di tengah kerabat para korban serta masyarakat kota Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Baca Juga:  Pemkot Sibolga Sah Gunakan e-Retribusi Sistem dan Pajak Daerah

Basarnas atau BNPP sendiri telah menghentikan operasi. Kakansar Medan Budiaman mengatakan penghentian itu setelah digelarnya operasi selama 27 hari yang tidak membuahkan hasil.

“Setelah 27 hari, kita tutup operasi ini. Setelah ditutup kita melakukan pemantauan, kita pantau nelayan kita apakah ada yang menemukan, kita koordinasi dengan luar negeri. Kami juga kerjasama dengan SAR Malaysia, Australia dan Filipina,” kata Budiaman. (RED)

Print Friendly, PDF & Email

Komentar