Medan, 25/7 (Batakpost.com) – Pemerintah Kota Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menggelar acara sosialisasi tatap muka dengan penduduk daerah rawan bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi risiko bencana.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang diwakili oleh Kepala BPBD Kota Medan, Muhammad Husni. Dalam sosialisasi ini, disampaikan sejumlah materi penting, antara lain tentang Pelayanan Informasi Rawan Bencana, Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana, serta Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana.
Muhammad Husni, selaku Kepala BPBD Kota Medan, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya berlangsung di Hotel Madani, tetapi juga akan dilakukan di Taman Cadika pada hari Rabu (26/7). Di hari kedua, rencananya akan diadakan praktek bagaimana masyarakat dapat tanggap dalam menghadapi darurat bencana.
“Sosialisasi ini kami lakukan agar masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi serta mengurangi risiko bencana. Ini juga sesuai dengan visi dan misi dari Bapak Wali Kota Medan, Bobby Nasution,” ungkap Muhammad Husni.
Dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Husni menjelaskan terdapat tiga jenis Pelayanan Dasar yang penting, yaitu Pelayanan Informasi Rawan Bencana, Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana, serta Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana. Ketiga jenis pelayanan dasar ini menjadi materi utama yang akan disampaikan kepada peserta sosialisasi.
Lebih lanjut, Husni mengungkapkan bahwa pemateri dalam pertemuan ini adalah jajaran BPBD Kota Medan, termasuk Sekretaris dan Kepala Bidang serta Ketua Tim Kerja Lingkup Kesiapsiagaan BPBD Kota Medan, Yamin Daulay.
“Sebanyak 70 orang dari perwakilan Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) turut hadir sebagai peserta, termasuk Praktisi Kebencanaan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Medan, Karang Taruna, Kelompok Relawan, dan Satuan maupun Kelompok masyarakat siaga Bencana. Kami berharap setelah mengikuti pertemuan ini, para peserta akan memiliki keterampilan yang lebih baik dalam menghadapi serta mengurangi risiko bencana,” tambah Husni.
Dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat di daerah rawan bencana akan menjadi lebih siap dan mampu menghadapi potensi bencana dengan cara yang lebih bijaksana dan efektif. Semakin tingginya tingkat kesadaran dan persiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.
