Pandan, 1/8 (Batakpost.com)-Puluhan pedagang dari Terminal Terpadu Pandan, mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa (1/8), di Jalan Oswald Siaahan, Pandan.
Kedatangan para pedagang tersebut hanya meminta perhatian dari pemerintah terhadap nasib mereka. Dimana, sejak dilakukan relokasi dari Onan Sibuluan 7 bulan lalu, sampai sekarang pembeli sangat sepi. Hal itu menurut para pedagang, sangat mengancam perekonomian mereka yang terancam bangkrut.
Tidak hanya itu, menurut pengakuan salah seorang pedagang, Tumpal Purba (60), proses jual beli di Terminal Terpadu Pandan semakin sepi, setelah sebagian pedagang memilih kembali berjualan di Onan Sibulan.
“Hasilnya, pembeli sudah sangat jarang datang ke Terminal Terpadu Pandan, karena mereka memilih membeli di Onan Sibuluan karena tempatnya lebih dekat dari jalur angkot,” ungkapnya.
Dikatakan Tumpal, sampai saat ini hanya tinggal 60 pedagang yang bertahan. Mereka meminta, pemerintah bersikap tegas dalam permasalahan ini.
“Kita meminta pemerintah menutup Pasar Onan Sibuluan, dan membuka jalur angkot ke terminal terpadu Pandan, biar akses pembeli lebih muda. Jika tidak dilaksanakan, kami akan mendatangi kantor Bupati Tapteng, kalau perlu kami jualan di depan Kantor Bupati,” tegasnya.