Sibolga

Sibolga Dinyatakan Darurat Narkoba

×

Sibolga Dinyatakan Darurat Narkoba

Sebarkan artikel ini
Advertisement
Example 300x600
Advertisement
Keterangan foto: Narkotika jenis sabu-sabu dan alat isap. (batakpost.com/HAT)

‘Mulai Dari Masyarakat Sampai Penegak Hukum Terlibat’

Sibolga, 28/7 (Batakpost.com)-Digrebeknya pesta sabu-sabu yang sampai menewaskan satu orang pemakai semakin menambah rasa prihatin akan peredaran narkoba di ‘Negeri Bebilang Kaum’. Bagimana tidak, disaat jam kerja justru masyarakat Sibolga sudah melakukan aktivitas pesta sabu-sabu.

Selain itu juga, baru-baru ini salah seorang oknum Polisi dari Polres Sibolga berpangkat AKP ditangkap Polres Tapteng karena terlibat dengan narkoba bersama dengan mantan anggota DPRD Tapteng. Dengan demikian penyalahgunaan narkoba tidak memandang profesi lagi.

IKLAN
IKLAN

Terkait denga itulah, Kapolres Sibolga, AKBP. Benny Remus Hutajulu ketika dikonfirmasi media ini kemarin pada acara temu pers menjawab, bahwa Sibolga sudah darutar narkoba. Tidak ada jalan selain menindak, memerangi dan mencegah peredaran barang haram itu.

“Ya..Sudah darurat narkoba! Coba kita bayangkan sudah ada warga Sibolga jam 10 pagi melakukan pesta sabu-sabu. Makanya kami dari kepolisian terus gencar melakukan penangkapan dan penindakan termasuk dalam diri kami sendiri,”tegas Hutajulu.

Diungkapkan Kapolres, bahwa para pemakai narkoba tidak memandang waktu lagi. Kalau selama ini lebih sering memakai dimalam hari, namun sekarang justru di jam padat kegiatan mereka melakukan pesta narkoba.

“Inilah kenyataan yang kita hadapi. Dan tidak bisa hanya polisi bekerja memberantas peredaran narkoba ini, butuh kerjasama yang baik dari semua lapisan masyarakat. Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat jauhi dan jangan coba-coba yang namanya narkoba,”himbaunya.

Untuk kalangan personil Polres Sibolga, pria kelahiran Jakarta ini terus melakukan upaya pendekatan dan penindakan.

“Saya sudah pernah mengundang anak dan isteri anggota Polres Sibolga untuk membicarakan hal tersebut. Dimana dengan pendekatan persuasif itu diharapkan ada kesadaran dari anggota untuk tidak melakukan perbuatan melanggar hukum. Artinya saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan tindakan dan juga pendekatan. Namun tetap juga ada yang membandal dan hukumlah yang menindaknya,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, bahwa sebanyak 5 orang warga Sibolga sedang melakukan pesta sabu-sabu di Perbukitan Sihopo-hopo, Sibolga Selatan. Melihat polisi mendatangngi lokasi, dua diantara mereka nekat melompat dari atas bukit yang ketinggiannya sekitar 20 meter. Satu diantara mereka meninggal dunia setelah dilarikan ke RS FL Tobing Sibolga. (HAT)







banner 325x300

Tinggalkan Balasan