Jakarta, 3/2 (Batakpost.com) – Manchester United, di bawah manajer Erik ten Hag, berupaya untuk menghadirkan seorang striker baru pada bulan Januari lalu. Namun, niat baik ini harus terhenti akibat kendala finansial yang dihadapi klub.
Performa Manchester United yang cenderung naik-turun sepanjang musim ini tidak hanya dipengaruhi oleh masalah di lini belakang, melainkan juga oleh kekurangan produktivitas di lini depan. Dengan hanya mencetak 28 gol di Premier League, United menjadi tim dengan produktivitas terburuk di antara 10 besar.
Top scorer mereka di Premier League adalah Scott McTominay dengan enam gol, sedangkan Rasmus Hojlund, yang menjadi pencetak gol terbanyak di seluruh kompetisi, baru mencetak sembilan gol.
Manajer Erik ten Hag menyadari kebutuhan akan striker tambahan, terutama dengan absennya Anthony Martial selama lebih dari dua bulan. Namun, upayanya untuk merekrut pemain baru harus ditahan karena kendala keuangan. United harus menjual pemain terlebih dahulu untuk mematuhi aturan Financial Fair Play sebelum dapat melakukan pembelian.
“Kami tidak punya pelapis di sektor itu,” ungkap Ten Hag di ESPN. “Tapi, tidak mungkin karena kami harus menghormati aturan FFP. Kami punya Omari Forson, kami punya Amad Diallo, atau tentu saja ada Rashford yang bisa bermain di sana. Posisi lain sudah aman, tapi kami harus sedikit lebih kreatif untuk mengisi posisi nomor sembilan.” (int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS
