Tapanuli Utara

Kopi Nik’s Olahan Poktan Berdikari Siborongborong Siap Dipasarkan

×

Kopi Nik’s Olahan Poktan Berdikari Siborongborong Siap Dipasarkan

Sebarkan artikel ini
Bupati Taput, Nikson Nababan (satu dari kiri) bersama Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sibolga, Aswin Kosotali saat menujukkan kopi dan bon cabai merah olahan Poktan Berdikari Siborongborong II. Bupati berjanji siap untuk memasarkannya. (Batakpost.com/HAT)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Siborongborong, 9/10 (Batakpost.com)- Ada rasa bangga terpancar dari wajah Bupati Tapanuli Utara, Drs. Nikson Nababan, M.Si, saat menyaksikan bagaimana masyarakatnya yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Berdikari yang ada di Desa Siborongborong II, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, sudah mampu memproduksi kopi bubuk dan bon cabai merah.

Kemampuan kelompok tani yang dikomandoi Jujur Mantap Lumbantorun itu, diperlihatkan kepada Bupati Nikson Nababan dan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Aswin Kosotali, pada acara panen perdana demplot cabai merah oleh Poktan Berdikari di Desa Siborongborong II, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sabtu (9/10).

IKLAN
IKLAN

Kepada Bupati dan Kepala KPw BI Sibolga, Jujur memamerkan hasil produksi mereka berupa kopi hitam dan cokelat, serta bon cabai merah yang sudah dalam bentuk kemasan dan siap jual.

Jujur menggungkapkan, keberhasilan mereka mampu memproduksi bubuk kopi dan bon cabai merah, berkat pendampingan dan pelatihan yang dilakukan BI Sibolga dan Pemkab Taput kepada kelompoknya.

“Banyak hal baru yang kami dapat melalui pendampingan ini pak Bupati. Salah satunya bagaimana cara memproduksi kopi dan bon cabai merah, ditambah dengan membuat pupuk sendiri. Untuk itu pak Bupati dan pak Kepala BI Sibolga, agar kami terus didukung termasuk dalam pemasaran hasil produk kami ini,” pintanya.

Bupati Nikson pun langsung respek atas permintaan Jujur. Orang nomor satu di Taput itu langsung memerintahkan dinas terkait untuk memasukkan produk olahan Poktan Berdikari itu di gallery www.bukalapo.com milik Dekranasda Tapanuli Utara.

“Bagus ini! Tinggal membuat nama dan logonya saja, karena saya lihat kemasan ini masih polos. Kira-kira apalah kita buat nama kopi dan bon cabai merah ini biar mudah diingat dan ada kaitannya dengan pemerintah Tapanuli Utara,” tanya Nikson saat itu.

Dengan spontan salah seorang wartawan ekomi BI Sibolga, Jason Gultom yang turun meliput kegiatan itu menawarkan, agar diberi nama “Kopi Nik’s” alias Nikson.

Bupati Nikson bersama dengan Kepala KPw BI Sibolga pun langsung sepakat.

“Keren itu pak Bupati namanya, semoga nanti bisa mengikuti kepopuleran Kopi Mix,” sebut Aswin mendukung.

Bupati Nikson pun langsung memerintahkan orang nya untuk segera mendesain logo dan merk kopi itu.

“Saya minta dalam beberapa hari ini, Kopi Nik’s dan bon cabai merah ini sudah harus masuk di gallery www.bukalapo.com kita. Tolong para SKPD memperhatikan dan melengkapi ini,” tegas Nikson.

Bupati dua periode itu pun tidak lupa menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap Kelompok Tani Berdikari Siborongborong II. Di mana mereka tidak hanya memproduksi bahan baku saja, melainkan sudah mampu memberikan nilai tambah.

“Saya apresiasi Kelompok Tani Berdikari ini, dan kalian luar biasa,” pujinya lagi.

Untuk memudahkan perjualan produk-produk UMKM seperti hasil karya Poktan Berdikari, Nikson saat ini sedang berjuang ke Pemerintah Pusat agar dikeluarkan regulasi yang berlaku mulai dari pusat sampai daerah, yaitu kemudahan izin produksi.

“Artinya, untuk usaha seperti ini cukup hanya ijin BPOM saja, tidak perlu ijin yang lain-lain. Dan kita meminta agar ijin BPOM itu dikeluarkan Kabupaten/Kota saja, sehingga tidak perlu harus ke mana-mana mengurus ijin dan prosesnya juga cepat. Karena kendala terbesar yang dihadapi para pelaku UMKM kita ini adalah, terkait izin yang harus diurus dari pusat sampai ke daerah. Semoga upaya yang kita lakukan ini bisa terlaksana dengan meminta dukungan para stakeholder (pemangku kebijakan) demi peningkatan produksi UMKM kita,” pintanya.

Selain itu juga, Ketua DPC PDI-Perjuangan Tapanuli Utara itu mengharapkan, adanya regulasi (aturan) yang mewajibkan setiap produk UMKM wajib dipajang Mall-mall, di semua retail (pengecer), hotel dan restoran. Sehingga UMKM di Indonesia ini kuat dan para pelaku UMKM semakin semangat, sehingga impor bisa kita stop dengan kehadiran produk dalam negeri,” urai Nikson.

Atas upaya dan perhatian dari Bupati Nikson, Poktan Berdikari menyampaikan ucapan terima kasih. Mereka mengakui tidak salah memilih pemimpin. Karena bagi mereka, sosok Nikson begitu peduli dan memperhatikan kehidupan masyarakat dan juga para kelompok tani, pelaku UMKM dan juga masyarakat lainnya. (HAT)