Medan, 13/2 (Batakpost.com)– Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik menyikapi geli surat kaleng Zulmansyah tanggal 11 Februari 2025 yang berisikan pemberhentian dirinya (Farianda Putra Sinik) dari Jabatan sebagai Ketua PWI Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2021-2026, dan pemberhentian SR Hamonangan Panggabean dari jabatan Sekretaris PWI Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2021-2026.
Farianda mengimbau seluruh pengurus PWI Sumut sampai daerah tidak menghiraukan surat kaleng abal-abal yang dikeluarkan Ketua PWI ilegal pimpinan Zulmansah itu.
Hal itu disampaikan Farianda di kantor PWI Sumatera Utara di Medan kepada wartawan, Rabu (12/2/2025).
Disebutkan Farianda, organisasi PWI di Sumut selama ini kondusif dan tidak ada sedikit pun riak-riak. Namun tidak tertutup kemungkinan ada upaya untuk memecah belah. Karenanya, Farianda mengajak kepada seluruh jajaran pengurus anggota PWI di Sumut dan daerah untuk tetap kompak dan menjunjung tinggi persatuan.
Farinada pun menunjukkan isi surat keputusan yang dikeluarkan Zulmansah dan yang ditandatangani Zulmansyah Sekedang, Mirza Zulhadi, dan Wina Armada yang sudah beredar. Isinya; Memberhentikan sdr Farianda Putra Sinik dari Jabatan Ketua PWI Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2021-2026, dan memberhentikan SR Hamonangan Panggabean dari jabatan Sekretaris PWI Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2021-2026.
Menetapkan, mengangkat sdr Austin Antariksa Tumengkol jabatan Wakil Ketua Bidang Media Siber/Multi Media sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sumatera Utara sisa masa bakti 2016-2021, dan mengangkat Sdr Ahmad Rivai parinduri jabatan Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan sebagai Plt Sekretaris PWI Provinsi Sumatera Utara sisa masa bakti 2021-2026.
“Ada kejanggalan masa bakti untuk Austin Tumengkol dalam surat keputusan itu, yakni masa jabatan 2016-2021. Artinya, masanya sudah berlalu. Ini keputusan abal-abal dan terkesan ambisius untuk menjadi ketua,” ungkap Farianda Putra Sinik.
Farianda kembali menegaskan, surat yang beredar dengan mengangkat Austin Tumengkol sebagai Plt Ketua PWI Sumut hanya sebatas surat kaleng. “Saya dipilih oleh mayoritas anggota PWI secara demokrasi. Kalau ingin jadi ketua silahkan bertarung dalam konferensi bukan jadi ketua main tunjuk” ketus Farianda.
“Jika ada yang ingin maju sebagai ketua, tunggu saja diajang konferensi sebagai wadah demokrasi. Kepengurusan PWI Sumut sendiri akan berakhir pada 2026, jadi tidak lama lagi,” katanya. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS