Sibolga, 28/1 (Batakpost.com)- Keluarga ABK Mega Top III yang hilang kontak sejak tanggal 3 Januari 2018 mendadak histeris dan nyaris pingsan di tangkahan Sinar Mas Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah, Minggu, (28/1) sore.
“Mana anakku, mana anakku. Pulanglah nak,” teriak ibu itu.
Begitulah kondisi riuh yang terjadi di tangkahan Sinar Mas Pondok Batu, setibanya tim pencari yang beranggotakan 15 nelayan pulang tanpa hasil.
Mengetahui hal ini puluhan keluarga ABK Mega Top III tak kuasa menahan air mata. Suasana penuh haru pun tak terbendung ketika keluarga ABK menemui tim pencari di tangkahan Sinar Mas di Pondok Batu

Bahkan seorang ibu rumah tangga menangis histeris dan nyaris pingsan sembari memanggil anaknya yang ada di kapal Mega Top III.
Tim pencari ini sudah satu minggu melakukan pencarian ke perairan Mentawai, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) hingga ke Selatan Bengkulu tetapi tidak membuahkan hasil atau menemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
“Selama satu minggu kami melakukan penyisiran, hingga kami kembali ke sini, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda,” ujar Samhari Ginting, seorang nelayan yang ikut melakukan pencarian.
Keluarga ABK KM Mega Top III masih tetap optimis keluarga mereka masih hidup. Hal itu dibuktikan dengan adanya nomor telepon genggam sejumlah ABK KM Mega Top III yang masih dapat dihubungi.
Seorang keluarga ABK KM Mega Top III mengungkapkan sejak tanggal 14 Januari 2018 hingga saat ini, sejumlah seluler ABK tersebut masih bisa dihubungi.
“Kita mendesak pemerintah agar mengusut keberadaan ABK KM Mega Top III. Kan bisa dilacak melalui sinyal ketika dihubungi,” kata Jhonny Tanjung.
Sekadar diketahui, KM Mega Top III ini berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga pada 27 Desember 2017, dan hilang kontak pada 3 Januari 2018 di 94 Bujur Barat Perairan Laut Simu Aceh. (RED)