Sibolga, 13/1 (Batakpost.com) – Keluarga dari ABK yang dikabarkan hilang kontak di Perairan Aceh tanggal 3 Januari 2018 protes atas lambatnya upaya pencarian yang dilakukan terhadap keluarga mereka. Protes itu disampaikan saat pertemuan pihak DPRD Sibolga-Tapteng dengan Basarnas dan pihak keluarga. Para keluarga ABK merasa sedih dan terpukul kenapa sampai sekarang belum ada kabar atas keberadaan keluarganya.
“Coba bayangkan pak kalau keluarga kalian yang ada di kapal itu bagaimana perasaan kalian. Ditambah lagi nasib istri dan anak-anak mereka yang masih kecil-kecil. Siapalah yang menyekekolahkan itu nantinya pak,” protes para keluarga ABK.
Mereka mengaku selalu siap dipanggil untuk membahas masalah nasib keluarganya sejak kemarin, akan tetapi hanya sebatas rapat dan rapat.
“Kami tidak ingin rapat pak, kami ingin bagaimana nasib keluarga kami itu, apakah masih hidup atau tidak! Itu yang kami butuhkan pak, bukan rapat dan rapat lagi,”teriak wanita tua sembari meraung-raung dalam ruangan rapat Basarnas Sibolga-Tapteng.
Wanita itu mengaku bahwa menantunya dan keponakannya ada dalam kapal itu, dan sampai saat ini putrinya tidak berani untuk keluar rumah dan merasa takut.
Melihat aksi yang dilakukan nenek itu, para keluarga ABK yang lain juga turut menangis dan menyampaikan keluhannya yang membuat suasana menjadi riuh. beruntung para petugas Basarnas dan juga keluarga ABK yang lain bisa menenangkan sehingga rapat pertemuan itu dapat dimulai.
Hendra Syahputra selaku Wakil Ketua DPRD Sibolga mengajak keluarga ABK agar tenang. Ia menegaskan, upaya dan usaha sudah dilakukan, hanya saja belum membuahkan hasil. Dan pihaknya juga semalam sudah diskusi dengan pihak Basarnas Sibolga-Tapteng untuk memberangkatkan kapal Basarnas, hanya saja perlu melihat sutasi dan kondisi alam.
“Kita harus lihat cuaca dan kondisi, jangan karena mencari, kita yang menjadi korban. Saya meminta mari kita berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan petunjuk dan kemudahan,”kata Hendra menenangkan.
Diakui politisi NasDem itu, hilangnya kapal KM Mega Top agak misterius, karena sampai saat ini belun diketahui kepastian apakah karam atau tidak. Kalau seumpamanya karam, minimal sudah ada tanda-tanda serpihan kapal atau pelampung bahkan jenazah karena sudah memasuki hari ke 17 pasca berangkat dari Pelabuhan Sibolga. Kalaupun seumpamanya masih hidup, dimana posisinya saat ini.
“Dengan situasi yang belum jelas ini saya berharap dan mengajak kita semua agar berdoa dengan harapan para ABK itu terdampar di suatu tempat. Dengan adanya bantuan dari pusat nantinya bisa mencari lokasi keberadaan mereka,”harap Hendra. (HAT)