Sibolga, 27/10 (Batakpost.com)- Kantor Imigrasi Sibolga tetap buka hari Sabtu-Minggu untuk melayani masyarakat dalam program Layanan Paspor Simpatik (LPS). Program ini khusus masyarakat di luar kota Sibolga dan berlangsung pada hari Sabtu 26 Oktober dan Minggu 27 Oktober 2019.
Layanan Imigrasi Sibolga yang berlangsung selama dua hari itu langsung dimanfaatkan para pemohon paspor dari Panyabungan Madina, Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan.
Seorang pemohon paspor asal Payabungan, Kabupaten Madina, Astri Liza mengaku, sangat terbantu dengan adanya LPS.
“Saya dari Panyabungan, jarak tempuhnya ke Sibolga sekitar 6 jam. Bagi saya, Layanan Paspor Simpatik ini sangat membantu sekali, karena buka hari libur. Selain itu juga proses layanannya cepat, petugasnya pun ramah,” ungkap Astri, Minggu (27/10).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga, Anton Purnomo Hadi menjelaskan, LPS ditujukan bagi masyarakat yang berdomisili di luar Sibolga.
“Layanan ini, khusus kita laksanakan di hari Sabtu dan Minggu. Tujuannya, memberi kemudahan pengurusan paspor bagi masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari Kota Sibolga. Dengan layanan ini kami harapkan masyarakat yang dari luar Sibolga bisa terbantu, apalagi kalau masyarakat itu punya kesibukan di hari kerja,” kata Anton.
Sementara, Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga, Heryansyah Daulay menyebut, LPS dilakukan berkaitan untuk menyemarakkan Hari Dharma Karyadhika Tahun 2019 Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI.
“Sebelumnya, kita laksanakan Jalan Santai yang juga bekerjasama dengan instansi-instansi lain di bawah naungan Kemenkumham. Ada Lapas Sibolga, Bapas Sibolga, Cabang Rutan Barus dan Imigrasi Sibolga. Ini semua rangkaian dalam memeriahkan Hari jadi Kemenkumham,” terang Heryansyah.
Ketua pelaksana Layanan Paspor Simpatik yang juga Kasubsi Izin Tinggal Keimigrasian, Henry Sinaga menyebut, LPS diharapkan dapat semakin mendekatkan Imigrasi dengan masyarakat.
“Kita berharap, masyarakat semakin merasa dekat dengan imigrasi,” sebut Henry. (REL)