Lintas Sumut

Generasi Milenial di Kabupaten Dairi Berpotensi Sukses sebagai Petani Muda Berbasis Teknologi

×

Generasi Milenial di Kabupaten Dairi Berpotensi Sukses sebagai Petani Muda Berbasis Teknologi

Sebarkan artikel ini
Generasi Milenial di Kabupaten Dairi Berpotensi Sukses sebagai Petani Muda Berbasis Teknologi
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Dairi, 22/7 (Batakpost.com) – Perkembangan teknologi dan informasi telah membuka peluang bagi generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian. Banyak kaum milenial yang semakin sadar akan potensi usaha di bidang pertanian, yang kini menjanjikan kesuksesan dan menjadi inspirasi bagi petani muda lainnya. Namun, untuk melahirkan petani muda yang mengusung semangat milenial dan mampu menerapkan teknologi dalam sistem pertanian, peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menjadi kunci dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan.

Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, memiliki cita-cita untuk memajukan pertanian Kabupaten Dairi melalui konsep Agri Unggulnya. Dalam Rapat Pos Simpul Koordinasi bersama PPL Pertanian se-Kabupaten Dairi, yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP), Sidikalang pada Selasa (18/7/2023) lalu, bupati menyampaikan pentingnya penerapan smart farming dan digitalisasi dalam sektor pertanian.

“Indonesia, termasuk Kabupaten Dairi, tidak boleh hanya mengandalkan pertanian konvensional, namun harus menggunakan smart farming dan digitalisasi,” ujar bupati.

Untuk mendukung visi tersebut, Christna Anggina Silaban, S. Tr.P, seorang PPL dari Desa Kuta Gugung, Kecamatan Sumbul, telah mengikuti workshop bersama perwakilan dari dua negara Asia Tenggara lainnya dalam acara bertajuk ‘Workshop and study visit on smart farm technology smart choice of young farmer project under Indonesia, Malaysia, And Thailand growth Triangle (IMT-GT)’. Workshop tersebut berlangsung pada 12-16 Juni lalu, di Surat Thani province, Thailand.

Bupati, yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Kpp Dairi, Robot Simanullang, berharap PPL menjadi agen perubahan di sektor pertanian dan dapat mentransfer ilmu dan pengetahuan guna membantu petani meningkatkan produksi hasil pertanian.

“PPL diharapkan mampu membawa perubahan termasuk membawa konsep teknologi digitalisasi dan mekanisasi yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas yang hasil akhirnya dapat membawa masyarakat khusus petani bisa sejahtera,” tambah Bupati Eddy Berutu.

Christna, yang juga merupakan perwakilan dari alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan dan PPL, menyebut bahwa smart farming menggabungkan berbagai teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor, robotika, dan analitik data melalui aplikasi untuk memantau dan mengontrol lingkungan pertanian.

“PPL diharapkan mampu membawa perubahan termasuk membawa konsep teknologi digitalisasi dan mekanisasi yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas yang hasil akhirnya dapat membawa masyarakat khusus petani bisa sejahtera,” tambah Bupati Eddy Berutu.

Christna, yang juga merupakan perwakilan dari alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan dan PPL, menyebut bahwa smart farming menggabungkan berbagai teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor, robotika, dan analitik data melalui aplikasi untuk memantau dan mengontrol lingkungan pertanian.

“Dalam sistem smart farming, petani dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas berdasarkan data yang diperoleh dari sensor dan perangkat lunak pengelolaan data. Data ini dapat membantu petani dalam memantau dan memprediksi kondisi tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida, serta memperbaiki kinerja produksi secara keseluruhan,” jelas Christna.

Terkait kemungkinan penerapan smart farming di Kabupaten Dairi, Christna menjelaskan bahwa hal tersebut memungkinkan namun akan melibatkan pihak ketiga dalam pembuatan aplikasi dan pengaturan perairan/irigasi.

“Memungkinkan, tapi butuh biaya besar dan keterlibatan pihak ketiga dalam membuat aplikasi maupun membuat irigasi yang presisi. Melalui aplikasi, petani dapat memantau kebutuhan tanaman seperti air, tingkat kelembaban, suhu, maupun nutrisi yang diperlukan tanaman tersebut. Harapannya semoga teknologi smart farming dapat diadopsi untuk pertanian di Kabupaten Dairi,” tambahnya.

Kita tunggu gebrakan yang akan dilakukan oleh Christna Silaban dalam menerapkan smart farming di pertanian Kabupaten Dairi, yang tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan visi Dairi Unggul yang mensejahterakan melalui Agri Unggul.