Bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia?
Dampak paling terasa yang akan muncul adalah terkait perdagangan ekspor-impor. Ketika ekonomi China menurun, artinya permintaan komoditas ke Indonesia tentunya juga berkurang. Selain itu, rendahnya permintaan juga bisa berdampak ke dalam negeri, sebab China merupakan pasar ekspor terbesar Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke China memiliki kontribusi 26.5% dari total ekspor untuk periode Januari – November 2022. Sehingga, era tergelap yang dihadapi China akan turut menarik Indonesia ke dalamnya.
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan tidak dapat dipungkiri, lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok beberapa waktu belakangan ini memperlambat proses pemulihan ekonomi secara global.
“Hal ini terjadi karena Tiongkok merupakan sumber ekspor penting bagi industri manufaktur dan juga merupakan pasar penting bagi banyak komoditas global seperti minyak sawit mentah, tembaga, kedelai, batu bara, dan bijih besi dan baja,” kata Johanna dalam keterangannya, Senin (23/1/2023).
Menjawab kekhawatiran tersebut, kata Johanna, negara-negara ASEAN dan juga Indonesia telah cukup menjaga kondisi makro ekonomi yang ditunjukkan dengan meningkatnya pola konsumsi dan tingkat pendapatan.
“Bank Indonesia juga terbukti telah melakukan tugasnya untuk menjaga stabilitas struktural rupiah sehingga diharapkan dampak meledaknya Covid-19 di Tiongkok terhadap perekonomian bisa berada di level minimum, hal tersebut juga didukung dengan dilonggarkannya kebijakan zero covid policy dari pemerintah Tiongkok yang secara tak langsung akan menopang pergerakan nilai tukar rupiah,” lanjut Johanna.
“Meskipun begitu, pemerintah tetap harus siap siaga mengantisipasi skenario terburuk dalam rangka untuk menstabilisasi pasar dalam negeri dan memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri. Tidak hanya itu, secara jangka panjang Indonesia harus melihat hal ini sebagai peluang dengan menjangkau pasar ekspor-impor yang selama ini didominasi oleh Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan yang berlebihan,” tutup Johanna. (dtc)