Jakarta 24/7 (Batakpost.com) – Dani Pedrosa akhirnya mengungkapkan alasan di balik keputusannya pensiun dari MotoGP pada 2018, meskipun pada usia 33 tahun ia masih memiliki potensi untuk melanjutkan karier balapnya. Pedrosa mengungkapkan bahwa ia mengalami masalah kesehatan serupa dengan yang dialami oleh Casey Stoner, yaitu kelelahan kronis.
Pedrosa, yang pensiun pada 2018, kembali ke lintasan balap dalam MotoGP Styria 2021 dan berhasil finis di urutan 10. Ia juga menjadi pebalap tes pengembangan untuk KTM sejak 2019. Pada 2023, Pedrosa turut ambil bagian dalam dua balapan dan finis di posisi ketujuh serta keempat, menunjukkan bahwa kemampuannya tetap sangat kompetitif.
Namun, keputusan Pedrosa untuk pensiun tidak terlepas dari masalah kelelahan kronis yang membebani fisiknya di tahun-tahun terakhir kariernya. Seperti Stoner, Pedrosa menghadapi tantangan ini di dua atau tiga tahun terakhir masa balapnya.
Selain kelelahan kronis, Pedrosa juga mengalami kerusakan tulang selangka yang mempengaruhi performanya. Problem ini akhirnya bisa diatasi setelah pensiun melalui proses panjang dan bantuan dokter stem cell.
“Seperti Stoner, saya juga mengalami kelelahan kronis pada tahun-tahun terakhir saya di MotoGP. Dua atau tiga tahun terakhir karier saya, saya menghadapinya,” ujar Pedrosa dalam wawancara dengan Autosport.
“Saya menahannya sampai menyadari bahwa saya tak bisa keluar dari sana dan sadar bahwa saya perlu berhenti balapan. Butuh sekitar tiga tahun untuk kembali ke lintasan,” tambahnya.
Meskipun Pedrosa tidak pernah meraih gelar juara dunia, ia tetap diakui sebagai salah satu pebalap terbaik MotoGP. Sepanjang kariernya, Pedrosa meraih tiga kali posisi runner-up, memenangkan 31 balapan, naik podium sebanyak 112 kali, dan merebut posisi start terdepan sebanyak 31 kali.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS