Nias, 21/6 (Batakpost.com) – Bupati Nias, Yaatulo Gulo, S.E., S.H., M.Si, menghadiri Pelaksanaan Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Sogaeadu yang diadakan di Balai Serba Guna Kecamatan Sogaeadu. Acara ini bertujuan untuk mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kabupaten Nias dan publik terkait intervensi stunting serta merumuskan intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab stunting.
Camat Sogaeadu, Sentosa Waruwu, membuka kegiatan dengan menyampaikan bahwa tujuan utama dari rembuk ini adalah menghasilkan komitmen bersama yang dituangkan dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut untuk penanganan penurunan stunting di Kecamatan Sogaeadu.
“Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya komitmen bersama yang dituangkan dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut dalam penanganan penurunan stunting di Kecamatan Sogaeadu,” ujar Sentosa Waruwu.
Dalam arahannya, Bupati Nias menegaskan pentingnya penanganan masalah stunting. “Stunting adalah masalah masa depan Kabupaten Nias. Bila terjadinya kurang gizi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak atau umur 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan) maka dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan pada anak (pertumbuhan fisik dan otak). Artinya, kita bisa membayangkan kehidupan mereka 20 tahun ke depan. Untuk itu, kita harus serius dalam menangani masalah ini,” tegas Yaatulo Gulo.
Bupati Nias juga menghimbau seluruh tenaga medis, bidan desa, dan kader posyandu untuk bekerja sesuai fungsi pelayanan kesehatan serta berperan aktif dalam mensosialisasikan peningkatan kesadaran pemenuhan gizi terhadap anak, merubah pola asuh, dan melakukan berbagai langkah yang dirasa perlu guna mewujudkan generasi baru yang sehat, cerdas, dan berkualitas baik dari segi fisik maupun mental.
“Kepada seluruh Kepala Desa, Puskesmas, dan Bidan Desa, saya instruksikan untuk mendata seluruh bayi yang ada di desanya masing-masing. Saya minta agar kita semua bekerjasama dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Nias,” harap Bupati Nias.
Selain masalah stunting, Bupati Nias juga menyoroti masalah sanitasi yang dapat memicu masalah sosial dan dampak lingkungan yang mengganggu kesehatan.
Bupati Nias mengakhiri arahannya dengan harapan agar semua pihak mau dan mampu berperan sebagai agen perubahan sehingga memberi kontribusi nyata terhadap upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Nias. “Semoga komitmen dan upaya kita bersama untuk mewujudkan masyarakat Nias yang sehat, mandiri, dan sejahtera mendapatkan ridho dari Tuhan yang Maha Kuasa,” tutupnya.
Pelaksanaan Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Sogaeadu Kabupaten Nias resmi dibuka dengan dihadiri oleh Bupati Nias, Wakil Bupati Nias, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Nias, Camat Sogaeadu, unsur Forkopimka Kecamatan Sogaeadu, pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Sogaeadu, Kepala UPTD Puskesmas Sogaeadu, bidan desa se-Kecamatan Sogaeadu, kepala desa se-Kecamatan Sogaeadu, ketua Tim Penggerak PKK desa se-Kecamatan Sogaeadu, tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Kecamatan Sogaeadu, kader KB, serta kader posyandu se-Kecamatan Sogaeadu.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS