Medan

Anyaman Unik dari Nias Memikat Perhatian Pengunjung Inacraft 2024

×

Anyaman Unik dari Nias Memikat Perhatian Pengunjung Inacraft 2024

Sebarkan artikel ini
Anyaman Unik dari Nias Memikat Perhatian Pengunjung Inacraft 2024
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Medan, 3/3 (Batakpost.com) – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) kembali memukau pengunjung International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC) dengan Craft Workshop yang menampilkan keindahan anyaman unik dari Nias. Melalui workshop ini, Dekranasda Sumut memperkenalkan seni anyaman yang menggunakan bahan pandan duri, yang banyak tumbuh di pantai-pantai Nias.

Peserta workshop tidak hanya berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, tetapi juga melibatkan tiga peserta dari Jepang. Ternyata, kerajinan anyaman ini berhasil menarik perhatian pengunjung asing, terutama dari Jepang dan Korea.

Dina Waoma, seorang pengrajin anyaman dari Kota Gunungsitoli Nias, menjelaskan bahwa produk anyaman yang dipamerkan mendapat respons positif dari pengunjung Jepang dan Korea. Setiap kali pengunjung dari Jepang mengunjungi stan mereka, mereka merespons dengan antusias dan menyebutnya “kawaii”, yang berarti imut atau mungil dalam Bahasa Jepang.

Dina Waoma dan kedua putrinya menjadi instruktur dalam workshop tersebut, dengan telaten memberikan penjelasan tentang tahapan pembuatan anyaman. Mereka fokus pada produk aksesoris yang mudah, seperti bross dan anting.

Anyaman pandan khas Pulau Nias memiliki keunikan tersendiri dengan pola terawang yang rumit namun indah. Menurut Dina, teknik anyaman ini telah dilestarikan secara turun-temurun sejak zaman leluhur, digunakan untuk membuat berbagai produk seperti tikar, tas, dompet, dan anting.

Dina juga aktif melibatkan perempuan-perempuan Nias dalam memproduksi anyaman, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan. Dia menyadari bahwa untuk mempertahankan tradisi ini, kolaborasi dan penularkan keterampilan kepada generasi muda sangatlah penting.

Karya-karya anyaman dari Nias tidak hanya mencerminkan keindahan seni, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan keberlanjutan budaya yang penting untuk dilestarikan. Dengan melibatkan komunitas lokal dan memperkenalkan karya-karya mereka kepada dunia, Dekranasda Sumut dan para pengrajin seperti Dina Waoma turut berkontribusi dalam memperkuat warisan budaya Indonesia.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS