
Pandan, 25/8 (Batakpost.com)-Anggota DPRD Tapteng yang mempunyai wewenang menyetujui anggaran atau kegiatan yang dikelolah masing-masing Dinas di Pemkab Tapteng mempertanyakan kenapa mereka tidak mendapatkan seragam hari jadi Pemkab Tapteng ke 72, seperti yang dikenakan para panitia dan juga SKPD.
Pertanyaan itu langsung disampaikan Ketua DPRD Tapteng, Syahrun Pasaribu, Wakil Ketua, Dharma Bakti Marbun kepada Sekretaris Dewan, Melky Panggabean disela-sela acara puncak hari jadi Tapteng ke 72 Tahun, Kamis (24/8).
Menurut para wakil rakyat itu, kalau memang anggota dewan tidak mendapat baju seragam tidak ada masalah, asalkan serentak atau bersama-sama. Yang terjadi justru ada sebahagian anggota dewan yang dapat ada yang tidak.
“Ini tidak adil namanya, kenapa sebahagian dapat kenapa tidak. Kalau memang anggota dewan tidak mendapat seragam jangan pilih bulu. Jangan sebahagian ada yang dapat sebahagian tidak. Itu namanya membeda-bedakan,”ketus sejumlah anggota dewan.

Para bapak dewan yang terhormat itupun memberikan perbandingan dengan pelaksanaan HUT Kota Sibolga beberapa waktu lalu. Dimana seluruh anggota dewan mulai dari Ketua, Wakil Ketua sampai anggota dewan mendapat pakaian seragam, tidak seperti di Tapteng.
Syahrun Pasaribu selaku Ketua DPRD Tapteng mengakui, bahwa dirinya mendapat baju seragam, namun karena anggotanya banyak yang tidak dapat, akhirnya dia memilih tidak memakai baju seragam itu.
“Tidak enak dong kelihatannya hanya saya yang pakai baju seragam, sementara teman-teman tidak. Makanya saya memilih tidak memakai dan tetap pakai jas, agar kompak dengan teman-teman anggota dewan yang lain,”katanya. (HAT)