Ekonomi

Harapan Baru Bangkitkan UMKM Lewat Aplikasi Bina Antar

×

Harapan Baru Bangkitkan UMKM Lewat Aplikasi Bina Antar

Sebarkan artikel ini
Aplikasi Bina Antar. (Red)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 27/1 (Batakpost.com)- Dampak pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini membuat omset pelaku UMKM menurun. Hal itu diakibatkan pembatasan jam buka usaha, dan kegiatan yang lebih difokuskan dalam rumah (WFH).

Melihat situasi itu, salah seorang pengusaha muda di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jannes Maharaja, ST, MM, menciptakan aplikasi Bina Antar (Bintar). Aplikasi ini bergerak di bidang kurir yang akan menjembatani pembeli dengan penyedia produk.

IKLAN
IKLAN

“Kebetulan saya memiliki usaha di bidang Swalayan dan Bakery di Pandan, Tapanuli Tengah. Dan sejak COVID-19 ini, omset penjualan turun drastis, karena pembeli berkurang karena ada rasa takut keluar rumah ditambah lagi pembatasan jam buka usaha. Melihat situasi itulah timbul niat saya untuk membuat aplikasi kurir yang saya beri nama Bina Antar (Bintar). Di mana dengan aplikasi ini, nanti pembeli tidak perlu lagi datang ke toko atau ke pasar, cukup menggunakan aplikasi “Bintar” maka semua kebutuhan masyarakat dapat terlayani,” kata Jannes waktu bincang-bincang dengan ANTARA di Bina Swalayan miliknya, di Pandan, Selasa (26/1).

BACA JUGA: Martabe Gold Mine Sukses Gelar Journalist Zoom Sessions 2020

Menurut Jannes, bahwa aplikasi “Bintar” sama fungsinya seperti aplikasi gojek dan grab yang dapat menjangkau kebutuhan masyarakat mulai dari kurir, kebutuhan sehari-hari sampai dengan jasa angkutan. Dan barang tentu yang akan menjadi pelaku jasa antar ini adalah masyarakat yang ada di kedua daerah itu.

“Kita nanti akan bentuk komunitas, mulai dari tukang becak, sepeda motor sampai dengan kendaraan roda empat. Para pedagang atau penyedia jasa sudah dapat memanfaatkan jasa mereka (kurir) untuk mengantarkan pesanan para pembeli,” urainya.

BACA JUGA: Jokowi: Saya Juga Dulu Anaknya Orang Enggak Punya…

Untuk saat ini sambung Jannes, aplikasi “Bintar” miliknya sedang dalam tahap pengujian, sembari menunggu kesiapan para pengusaha di kedua daerah itu untuk mendaftarkan usahanya ke google maps, agar dapat dijangkau oleh aplikasi. Demikian juga dengan sistem pembayaran, Jannes mengajak para pedagang agar menyediakan pembayaran uang digital.

“Kalau itu nanti sudah siap semuanya, kita tinggal launching. Dan saya yakin, dengan kehadiran apilikasi ini akan berdampak terhadap peningkatan omset dari pedagang, yang muaranya ke penguatan UMKM yang ada di kedua daerah ini. Karena pemerintah sudah memberikan bantuan atau stimulus, tetapi terkendala dengan sistem layanan antar jemput yang belum ada di daerah kita ini. Untuk itu kita juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah juga untuk kelangsungan aplikasi kita ini,” pungkasnya. (RED)