Jakarta, 25/6 (Batakpost.com) – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkenalkan varian terbaru mereka, All New Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid, yang mengusung teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Meskipun dilengkapi dengan teknologi hybrid, baterai yang digunakan pada kedua model ini memiliki kapasitas yang terbatas, hanya sebesar 12V.
Keputusan menggunakan baterai kecil ini tidak diambil begitu saja, melainkan sebagai hasil dari berbagai pertimbangan strategis. Salah satunya adalah karena Suzuki mengamati bahwa pasar di Indonesia belum sepenuhnya siap untuk adopsi kendaraan listrik secara penuh. Suzuki memprediksi bahwa transisi langsung ke mobil listrik dapat mengancam kelangsungan usaha para vendor atau pemasok komponen, yang saat ini masih terlibat dalam rantai pasokan mereka.
“Kami meluncurkan versi hybrid (SHVS) terlebih dahulu, yakni Mild Hybrid, sebelum menuju ke teknologi lain. Kami melihat bahwa pasar membutuhkan proses untuk menerima kendaraan listrik,” ujar Donny Ismi Saputra, Deputy to 4W Sales & Marketing Managing Director PT SIS, saat kunjungan ke pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat.
Donny menambahkan, “Dengan teknologi yang kami miliki saat ini, kami masih dapat menjaga rantai pasokan yang ada. Jika kami beralih langsung ke produksi mobil listrik, kami perlu memikirkan ulang rantai pasokan yang sudah ada saat ini.”
Menurut Donny, untuk mewujudkan mobil listrik secara luas di Indonesia, diperlukan edukasi yang menyeluruh kepada masyarakat tentang manfaat dan kepentingan memiliki kendaraan listrik. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
“Saat kita bicara tentang elektrifikasi kendaraan, kita harus melalui proses. Kami memiliki rencana jangka panjang untuk menuju ke full elektrifikasi,” tambah Donny.
Terkait rencana Suzuki untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia, Donny menegaskan bahwa saat ini fokusnya adalah menghadirkan teknologi hybrid yang terjangkau kepada konsumen. Meskipun memiliki teknologi hybrid yang lebih canggih, Suzuki tetap mempertimbangkan keterjangkauan konsumen.
“Dalam strategi Suzuki, kami menghadirkan teknologi hybrid yang terjangkau terlebih dahulu. Jika kami memiliki teknologi hybrid yang lebih canggih namun tidak terjangkau oleh banyak orang, apa gunanya?” tanya Donny kepada awak media.
Suzuki tetap memantau perkembangan pasar dan kesiapan konsumen sebelum membuat keputusan lebih lanjut terkait produksi mobil listrik di Indonesia.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS