Medan, 22/6 (Batakpost.com) — Menindaklanjuti arahan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) yang dipimpin oleh Kepala Dinas Topan Obaja Putra Ginting, terus berpacu untuk menyelesaikan berbagai pembangunan prioritas. Salah satu proyek prioritas tersebut adalah Overpass Jalan Stasiun di Kecamatan Medan Barat, yang kini telah mencapai progres 52 persen. Proyek ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
Saat ini, kawasan tersebut mengalami kepadatan volume lalu lintas akibat bercampurnya arus kendaraan menuju Pajak Ikan Lama dan Jalan Pulau Pinang, serta mobilisasi penumpang kereta api. Overpass Jalan Stasiun ini diharapkan dapat memecah kepadatan tersebut dengan mengarahkan kendaraan yang menuju Pajak Ikan Lama melalui overpass, sementara kendaraan yang menuju Pulau Pinang melalui jalan bawah.
“Dengan adanya overpass, kendaraan menuju arah Pajak Ikan Lama harus melalui overpass, dan bagi yang menuju Pulau Pinang melalui jalan bawah, sehingga terpecah menjadi dua,” sebut Kabid Bina Marga Dinas SDABMBK, Yulius Ares, kemarin, di lokasi pekerjaan.
Selain itu, overpass ini juga diharapkan mampu mengatasi kepadatan lalu lintas akibat pergerakan penumpang kereta api. “Penumpang yang hendak berangkat melalui atas, sedangkan yang datang lewat bawah,” jelas Yulius.
Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Proyek Overpass Jalan Stasiun, Yulius menyebutkan bahwa proyek ini mulai dikontrakkan pada 18 September 2023 dan merupakan pekerjaan tahun jamak yang akan berakhir pada 12 Desember 2024. “Sampai saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 52 persen,” ungkapnya.
Overpass ini memiliki panjang 232 meter, dengan lebar 9 hingga 12,5 meter. Saat ini, pelaksana tengah merampungkan pemasangan balok jembatan (girder) di atas fondasi yang telah berdiri kokoh, sementara pekerjaan drainase di sisi bagian dalam telah selesai.
Menuju tahap penyelesaian, pekerjaan besar yang dilakukan adalah membangun landaian dari jalan menuju overpass termasuk pembetonan lantas overpass. “Sisanya lebih kepada pekerjaan arsitektural dan mekanikal elektrikal,” tambah Yulius.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam proyek ini adalah terbatasnya luas lokasi proyek yang mengharuskan penutupan sebagian arus lalu lintas. Selain itu, operasional Stasiun Kereta Api yang harus terus beroperasi juga menjadi tantangan tersendiri yang disiasati dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik.
“Kami mengharapkan pengertian dan doa masyarakat sehingga pekerjaan bisa tepat dan cepat, agar kemacetan di kawasan ini bisa teratasi,” harap Yulius.
Dengan progres yang sudah mencapai 52 persen, harapan besar agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kota Medan.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS