Jakarta, 10/11 (Batakpost.com) – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana mengimpor sebanyak 1 juta ton beras, yang akan masuk melalui 28 pelabuhan di seluruh Indonesia. Awalnya, hanya ada 17 pelabuhan yang dijadikan pintu masuk, namun untuk mempercepat pasokan beras, Bulog memutuskan untuk menambah jumlah pelabuhan menjadi 28.
Selama proses pembongkaran beras impor, Bulog berkoordinasi dengan Pelindo dan mendapatkan dukungan untuk melayani tiga shift layanan bongkar muat.
“Untuk percepatan realisasi impor beras ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan, namun dalam rangka percepatan, kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, dalam keterangan tertulis pada Jumat (10/11/2023).
Budi Waseso, yang akrab disapa Buwas, menjelaskan bahwa dari tambahan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton, hanya 1 juta ton yang dapat direalisasikan. Keterbatasan waktu dalam proses importasi, mulai dari persiapan komoditas hingga kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim, menjadi faktor pembatas.
“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja. Dengan tambahan kuota impor ini, stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan,” kata Buwas.
Dengan stok beras Bulog saat ini mencapai 1,3 juta ton dan tambahan kuota impor dari pemerintah, dipastikan kebutuhan penyaluran hingga tahun depan dapat terpenuhi, menjaga stabilitas harga beras di masyarakat.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS