Medan, 7/7 (Batakpost.com) – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengundang sejumlah influencer dan konten kreator di Kota Medan untuk menghadiri pertemuan di rumah dinasnya pada Kamis malam (6/7). Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas program pembangunan Kota Medan yang sedang dilaksanakan.
Pada awal pertemuan, Bobby Nasution menyampaikan beberapa program pembangunan yang telah berhasil dilaksanakan oleh Pemko Medan. Beberapa di antaranya adalah penyelesaian proyek infrastruktur seperti lapangan Gajah Mada Krakatau, tugu batas kota (Gapura), jembatan Sicanang, jembatan di depan Kantor Wali Kota Medan, serta beberapa ruas jalan dan saluran drainase.
Bobby Nasution juga menjelaskan pembangunan yang sedang dalam tahap pengerjaan dan rencana pembangunan yang akan dimulai pada tahun ini. Salah satunya adalah revitalisasi kawasan Kota Lama Kesawan, termasuk Lapangan Merdeka dan gedung Warenhuis, Islamic Center, Taman Cadika, Plaza UMKM, Stadion Teladan, revitalisasi TPA Terjun, dan danau Siombak Marelan.
“Lapangan Gajah Mada saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat karena telah selesai dibangun dengan lengkap, dilengkapi dengan lapangan sepak bola, trek jogging, panjat tebing, dan area bermain. Sementara itu, pembangunan Taman Cadika akan dilakukan dalam satu bulan ini untuk meningkatkan fasilitas olahraga dan fasilitas umum lainnya. Pengerjaan ini menggunakan dana non APBD,” jelas Bobby Nasution.
Bobby Nasution menambahkan bahwa Plaza UMKM akan dibangun dengan konsep serupa Sarinah di Jakarta. Selain itu, para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif juga akan mendapatkan pelatihan. “Kami mengundang teman-teman influencer untuk mempromosikan Plaza UMKM. Bagi pelaku usaha yang ingin berjualan di sana, kami tidak menarik biaya sewa, tetapi kami mengedukasi mereka bahwa tempat usaha juga merupakan bagian dari biaya produksi,” ujar Bobby Nasution.
Bobby Nasution menjelaskan bahwa seluruh program pembangunan yang telah selesai maupun sedang dalam pengerjaan akan maksimal selesai pada tahun 2024. Waktu yang singkat ini dikarenakan perencanaan pembangunan sebelumnya belum ada, sehingga Bobby Nasution berusaha agar semua program pembangunan dapat selesai sebelum masa jabatannya berakhir.
Selanjutnya, Bobby Nasution meminta masukan dan saran dari influencer dan konten kreator agar program pembangunan di Kota Medan dapat berjalan lancar dan optimal. Beberapa dari mereka mengapresiasi program-program Bobby Nasution, seperti program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) dan program Medical Tourism.
Salah satu influencer, Alansari Azhar, menyampaikan kebanggaannya ketika mendengar bahwa dengan KTP Medan, masyarakat dapat berobat secara gratis di rumah sakit. Ia juga menyambut baik program Medical Tourism yang dimiliki oleh Pemko Medan. “Saya bangga dengan program tersebut. Kami siap bekerja sama dengan Pemko Medan karena kami bergerak di bidang kesehatan,” ujar Alansari Azhar.
Bobby Nasution menjelaskan bahwa program UHC ditujukan khusus untuk masyarakat Kota Medan yang tidak mampu. Program ini akan berjalan jika 95 persen dari jumlah penduduk sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Namun, salah satu masalah yang dihadapi Pemko Medan adalah terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kota Medan memiliki banyak pabrik dan industri, tetapi tidak semua pekerja terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, hanya sebagian saja. Pekerja yang tidak terdaftar meminta Pemko Medan untuk membayarkan iuran mereka, namun hal tersebut tidak dapat dilakukan karena menjadi kewajiban perusahaan dan tidak bisa menggunakan APBD.
“Hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi kita, karena BPJS Kesehatan sudah mencakup hampir seluruhnya, hanya BPJS Ketenagakerjaan yang belum tercover. Oleh karena itu, kami meminta bantuan dari para influencer dan konten kreator untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar pekerja yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan bisa terdaftar,” papar Bobby Nasution.
Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut, influencer dan konten kreator meminta kepada Bobby Nasution untuk membuat acara penghargaan (award) bagi mereka. Penghargaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat mereka untuk berkarya.
“Kami berharap ke depannya ada acara penghargaan tahunan bagi influencer dan konten kreator. Penghargaan ini bisa diberikan berdasarkan kategori, sehingga kami akan semakin termotivasi untuk berkarya dan membantu mempromosikan program pemerintah,” ungkap Rahmi, salah satu influencer.
Keinginan tersebut disambut baik oleh Bobby Nasution. Namun, Bobby Nasution ingin konsep dan penilaian penghargaan ini berasal dari influencer dan konten kreator sendiri, karena mereka lebih memahami standar kualitas terbaik. Hal ini juga merupakan keinginan dari insan musik di Kota Medan.
“Kami siap membantu. Industri ini bisa hidup dan bertahan jika ada perputaran ekonomi. Artinya, penghargaan yang diberikan akan mendapatkan apresiasi baik dari individu maupun dari pihak komersial yang memiliki nilai ekonomi,” tambah Bobby Nasution.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan kolaborasi antara Pemko Medan, influencer, dan konten kreator dapat memperkuat program pembangunan dan mempromosikan Kota Medan secara lebih luas. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Medan melalui pembangunan yang berkelanjutan dan pemanfaatan media sosial yang efektif.