Lebih lanjut dia menyebutkan beberapa permasalahan yang membutuhkan solusi cepat. Seperti penutupan jalan ke gereja HKBP, penggusuran ruman warga, pemasangan portal oleh pihak perusahaan.
Pun kalau saudara Bupati tidak memiliki waktu, bisa melalui fraksi partai PDI-P untuk menjalin komunikasi yang baik dengan eksekutif.
“Mohon maaf juga Pak Bupati, kita tidak takut diancam-ancam dengan Perkada,” tegas Musliadi.
Pernyataan itupun ditimpali oleh Ketua DPRD Tapteng dengan menyebutkan 35 anggota DPRD ingin Tapteng Naik kelas, namun jangan ada kata-kata Perkada lagi, bukan karena DPRD takut.
“Sama-sama susah kita ini kalau Perkada Pak Bupati. Marilah kita sama-sama untuk membangun Tapteng ini biar masyarakat sejahtera,” tutup Ketua dewan yang disambut tepuk tangan yang hadir di gedung DPRD. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS