Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa 1445 H/2024, bulan penuh berkah dan ampunan, bersihkan diri, jernihkan hati.
Berita UtamaSibolga

Terkait Polemik Nelayan Tradisional dan Modern, Ketua DPRD Sibolga dan Tapteng akan Panggil Stakeholder

65
×

Terkait Polemik Nelayan Tradisional dan Modern, Ketua DPRD Sibolga dan Tapteng akan Panggil Stakeholder

Sebarkan artikel ini
Terkait Polemik Nelayan Tradisional dan Modern, Ketua DPRD Sibolga dan Tapteng akan Panggil Stakeholder
Ketua DPRD Kota Sibolga Ahmad Syukri Penarik bersama Wakil Ketua Jamil Zeb Tumorry, Ketua DPRD Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu dan Wakil Ketua Willy Sahputra Silitonga saat bertemu membahas keluhan dari nelayan. Dari hasil pertemuan itu disepakati akan segera memanggil stakeholder untuk menyelesaikan polemik antara nelayan tradisional dan modern di kedua daerah. (Batakpost.com/Ist)
Example 300x600

Sibolga, 14/3 (Batakpost.com)- Terkait polemik yang terjadi antara nelayan tradisional dengan nelayan modern, Ketua DPRD Kota Sibolga bersama Wakil Ketua dan Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah dan Wakil Ketua, telah duduk bersama membahas dan mencari solusi terkait permasalahan tersebut.

Hasilnya, dalam waktu dekat Ketua DPRD Sibolga dan Tapanuli Tengah akan memanggil stakeholder atau pihak yang terkait untuk menyelesaikan polemik tersebut.

banner 325x300

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Sibolga Ahmad Syukri Penarik kepada wartawan di Sibolga, Jumat (14/4/2023).

“Kami bersawa Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga dan Ketua DPRD Tapteng dan Wakil Ketua, sudah duduk bersama membahas persoalan ini. Kesimpulannya kami akan panggil kedua belah pihak, HNSI, Danlanal Sibolga, Kepolisian, PPN Sibolga, dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujarnya.

Karena memang sebagaimana kita ketahui kata Syukri, banyaknya pukat PI udang yang sudah memasuki wilayah nelayan-nelayan kecil. Oleh karena itu perlu diambil penyelesaian dengan mengundang stakeholder terkait termasuk pelaku usaha dan juga nelayan tradisional dan nelayan modern.

Terpisah Ketua DPRD Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu membenarkan pertemuan mereka bersama Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti keluhan dari nelayan.

“Kami sudah membahas soal itu, dan dalam waktu dekat akan kita panggil stakeholder yang terkait, kemudian kita dudukkan permasalahannya termasuk dengan permasalahan alat tangkap. Karena kami juga sudah mendengar keluhan dari nelayan bagan pancang, panjaring salam, terkait maraknya pukat PI udang yang masuk ke wilayah tangkap mereka di wilayah Tapanuli Tengah,” ujarnya.

Khairul berharap dengan adanya pertemuan nanti, maka dapat solusi yang terbaik sehingga konflik antara nelayan tradisional dan modern tidak bekepanjangan. (Jasgul)