Karena akan dirujuk ke Sidimpuan lanjut Tiar, iapun tidak diturunkan dari Ambulance. Dan saat itu bapak Bakhtiar lagi lari sore yang kebetulan lewat dari depan rumah sakit Pandan.
“Mungkin karena bapak itu melihat ada Ambulance dari Barus di Rumah Sakit Pandan, pak Bakhtiar mendatangi kami dan bertanya apa yang terjadi. Setelah menceritakan situasi yang terjadi pak Bakhtiar langsung turun tangan dan menjumpai pihak rumah sakit,”terangnya.
Tidak begitu lama kata Tiar, merekapun diturunkan dari Ambulance dan langsung ditolong. Dan anehnya ada dokter di sana, dan saya masih ingat dokter yang menolong saya itu adalah dokter Widia.
“Disitulah saya melihat bagaimana ketegasan dan keberanian pak Bakhtiar ini, saat itu beliau masih anggota DPRD Tapteng. Yang semula katanya tidak ada dokter sampai ada. Makanya saya tidak bisa melupakan kebaikan pak Bakhtiar, karena dia sudah menyelamatkan hidup saya dan anak saya. Jika seandainya tidak ada pak Bakhtiar, saya tidak tahu apa yang terjadi, karena sudah satu hari lebih anak kembar saya yang laki-laki tak lahir-lahir,”kenang wanita 34 tahun ini.
Dan yang paling membuat dirinya sangat terharu kembali, ternyata sesudah menjadi bupati Tapteng, Bakhtiar Sibarani tetap ingat dengan masyarakatnya.
“Saya sangat kaget waktu pak Bupati Bakhtiar mencari-cari saya. Dengan kasih sayang pak Bakhtiar memberikan semangat kepada saya, dan bertanya bagaimana kondisi anak kami sikembar, sembari memberikan uang untuk belanja si kembar. Kami selalu berdoa agar pak Bakhtiar yang sudah menjadi pemimpin di Tapteng ini selalu dalam keadaan sehat dan diberikan hikmat dari Tuhan, dan biarlah anak kami sikembar bisa meniru keberanian dan kebaikan pak Bakhtiar,”katanya.
Lebih lanjut isteri dari Kelikna Silaban itu mengatakan, bahwa masyarakat Tapteng tidak salah memilih pak Bakhtiar sebagai pemimpin, karena beliau tegas dan pemberani serta sayang kepada masyarakat. “Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pak Bupati Bakhtiar Sibarani,”ujarnya dengan wajah riang. (HAT)
