Berita UtamaTapanuli Tengah

Tapteng Urutan ke 13 Luas Areal Sawah Namun Urutan 30 Hasil Produksi Padi

×

Tapteng Urutan ke 13 Luas Areal Sawah Namun Urutan 30 Hasil Produksi Padi

Sebarkan artikel ini
Kepala KPw BI Sibolga Riza Putera bersama dengan Bupati Tapteng Masinton Pasaribu dalam kegiatan tanam perdana Gamagora 7 di lahan seluas 2 hektare di Kecamatan Sorkam Barat, Tapanuli Tengah. (Batakpost.com/Doc BI)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 17/10 (Batakpost.com)- Berdasarkan data BPS Tahun 2024, luas areal tanam padi di Kabupaten Tapanuli Tengah berada diurutan ke-13 di Sumatera Utara, yakni 12.000 hektare. Namun hasil produktivitas padi masih berada pada urutan ke 30 dari 34 kabupaten/kota dengan tingkat produktivitasnya hanya sebesar 3,95 ton/hektare.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan BI Sibolga, Riza Putera saat Penanaman Perdana Padi Varietas Gajah Mada Gogo Rancah Tujuh (Gamagora 7) di Kecamatan Sorkam Barat, Tapanuli Tengah pada Rabu (15/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Wakil Bupati Tapanuli Tengah Mahmud Efendi Lubis, Kepala Dinas Pertanian Tapanuli Tengah, Jinto Siburian dan sejumlah OPD lainnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga Riza Putera menyampaikan, secara umum Bank Indonesia mengembangkan klaster pangan strategis dari hulu ke hilir kepada kelompok tani binaan, melalui berbagai program secara end to end lewat capacity building, business matching pembiayaan kelompok tani. Sedangkan implementasi demplot berdasarkan best practice dan hilirisasi.

Diungkapkan Riza, di Sumatera Utara rata-rata produktivitas padi mencapai 5,25 ton/hektare. Apabila harga gabah kering panen senilai Rp 6.500/kg, Return on Investment (RoI) dan margin keuntungan petani padi Tapanuli Tengah sangat rendah dengan perkiraan profit sebesar 6 juta/hektare dalam 4 bulan.

Untuk itulah sambungnya, melalui kegiatan penanaman perdana padi varietas Gamagora 7 di lahan seluas 2 hektare di Kecamatan Sorkam Barat, Bank Indonesia Sibolga bersama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di wilayah Tapanuli.

“Inisiatif ini harapannya dapat menjadi pilot project peningkatan produksi padi lebih dari 50%,” kata Riza seraya berharap kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi beras lokal, memperkuat ekonomi daerah, serta memastikan keberlanjutan sektor pertanian sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat.

Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dalam sambutannya menyampaikan, bahwa masa depan ekonomi masyarakat Tapanuli Tengah ada pada sektor pertanian. Pembangunan program pertanian harus terintegrasi, sehingga hasil pertanian meningkat dan petani sejahtera. (ril/red)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS