P. Brandan 3/5 (Batakpost.com)– Tidak diketahui persis tahun berapa parit kanal yang ada di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dibangun.
Namun menurut informasi yang diketahui, parit kanal itu dibangun setelah Belanda mulai membuat kilang minyak yang pertama di Indonesia, yaitu di Pangkalan Brandan, tahun1800 yang beroprasi pada tahun 1892.
Kemungkinan besar, pembangunan parit kanal itu juga ada di dalamnya, yang fungsinya untuk menampung dan menyalurkan debit air kepermukaan laut.
Namun mirisnya, parit kanal yang sekarang tidaklah seperti di eranya dulu, bersih, asri, indah dipandang mata.
Di mana parit kanal peninggalan Belanda itu kondisinya tidak terawat lagi. Bahkan parit tersebut berubah fungsi menjadi limbah sampah rumah tangga dan ditumbuhi rerumputan pada dinding tembok.
Pi’i salah seorang warga Pangkalan Brandan kepada media ini mengeluhkan kesadaran masyarakat yang membuang sampah ke parit bersejarah itu.
Mereka tidak memikirkan dampak aroma busuk akibat limbah yang dibuang sembarang ke parit, dan juga terhambatnya aliran air ke laut.
“Selain kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke parit kanal, peran dari aparat pemerintahan setempat juga dituntut berlaku bijak menyikapi fenomena itu,” kata Pi’i.
Dia berharap Kepling selaku perpanjangan tangan pemerintah di lingkungan mengimbau warganya untuk tidak membuang limbah rumah tangga ke parit kanal.
Selain itu, dia juga memohon kepada Bupati Langkat bisa memperhatikan kondisi parit kanal bersejarah itu.
“Kiranya tangan dingin Pak Bupati bisa mengembalikan fungsi parit kanal bersejarah itu seperti tempo dulu. Kami yakin Pak Bupati kita Bang Ondim tanggap akan hal itu,” ungkapnya. (Ucokgul)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS