Tapanuli Utara

Seminar Nasional dan Penelitian Agen Penggerak Perdamaian IAKN Tarutung Sukses

×

Seminar Nasional dan Penelitian Agen Penggerak Perdamaian IAKN Tarutung Sukses

Sebarkan artikel ini
Peserta Seminar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Paritas Institute. (batakpost.com/Ist)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tarutung, 11/11 (Batakpost.com)- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung melalui Pogram Studi Pendidikan Penyuluh Agama-Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen, bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Paritas Institute, sukses menggelar Seminar dan Pelatihan Penggerak Perdamaian.

Seminar yang berlangsung selama empat hari secara daring dan luring itu, digelar di Aula Mini Kampus IAKN Tarutung, di Silangkitang, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Untuk hari pertama seminar bertemekan “Revolusi Mental Menuju UKN yang Inklusif.  Materi ini dibawakan Didik Suhardi, P.hD selaku Deputi Bidang Kordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Prestasi Olahraga. Dan pemateri kedua adalah, Dame Taruli, M.Pd.K (Dekan FIPK IAKN Tarutung) dengan paparan berjudul “Implementasi 5 Budaya Kerja Kementerian Agama di IAKN Tarutung. Pemateri ketiga adalah, Pdt. Penrad Siagian, M.Th (Direktur Paritas Institute).

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi, Ph.D. menyampaikan, bahwa Seminar Nasional dan Pelatihan Agen Penggerak Perdamaian selaras dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu “Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Bersatu.

Dijelaskannya, pemerintah terus berupaya mencetak generasi muda yang tangguh untuk menjaga kedaulatan NKRI dan sekaligus mengikis radikalisme agama dengan memberi perhatian mulai dari pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, optimalisasi golden age, dengan program-program penurunan stunting,  program PAUD dan penyelenggaraan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah termasuk dalam pemenuhan kebutuhan guru dan distribusinya, dan penyelarasan kurikulum, pemanfaatan teknologi dan penyediaan dana BOS dan KIP sampai pada realisasi berbagai program pelayanan kepada masyarakat usia produktif dan lansia.

Peserta Seminar yang mengikuti kegiatan secara online. (Ist)

Sementara itu, Pdt. Dr. Andreas A. Yewangoe selaku dewan pengawas Paritas Institute, berharap terwujudnya teologi kerendahan hati yang menyelaraskan agama dan iman. Menurutnya, Pancasila sejatinya merupakan ruang publik yang sudah tersedia dan menjadi tugas generasi muda untuk melanjutkannya.

“Realitas pluralisme menuntut masyarakat Indonesia khususnya kaum muda untuk dapat hidup berdampingan dengan yang lain melalui kesadaran pentingnya menghargai perbedaan sebagai sebuah kekayaan hidup. Hal ini pula yang dijabarkan oleh Pdt. Penrad Siagian, M.Si, selaku Direktur Paritas Institute dalam materi yang dibawakannya,” ucapnya.

Acara Seminar Nasional ini turut diikuti mahasiswa, dosen, penyuluh agama, komunitas gereja.

Sementara itu di hari kedua kegiatan, para peserta pelatihan diajak untuk menganalisa kadar intoleransi dalam diri sendiri. Kemudian peserta diajak berpikir kritis terhadap situasi, aktual tentang realitas pluralisme agama dan tantangannya dalam konteks Tapanuli Utara dengan metode analisa sosial.

Dan di hari ketiga, peserta pelatihan diajari cara melakukan kampanye perdamaian melalui tulisan baik dalam media cetak maupun media online.

Pada hari keempat diadakan explosure dengan mengunjungi dan bersilaturahmi dengan komunitas muslim baik yang mewakili Persatuan Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI)  yang bertemapat di masjid Syuhada Tarutung.

Sebelumnya, dalam laporannya Ketua Panitia Seminar Nasional dan Pelatihan Penggerak Perdamaian, Dr. Hanna Dewi Aritonang, M.Th, mengatakan, kegiatan itu merupakan buah sulung dari kerja sama Prodi Penyuluh Agama (PPA) Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Tarutung dengan Paritas Institut. (ril)