Berita UtamaTapanuli Utara

Satika Simamora Kampanyekan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

×

Satika Simamora Kampanyekan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

Sebarkan artikel ini
Bunda PAUD Taput Satika Simamora didampingi bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Bahal Simanjuntak, menghadiri acara pelepasan 276 siswa dari 15 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Muara. (Batakpost.com/red)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Taput, 8/6 (Batakpost.com)- Bunda PAUD Kabupaten Tapanuli Utara, Ny Satika Nikson Nababan, bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Bahal Simanjuntak, menghadiri acara pelepasan 276 siswa dari 15 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Muara. Acara tersebut berlangsung di Sopo Tugu Aritonang, Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Rabu (7/6 2023).

“Selamat kepada anak-anak kami yang telah dilepas dari PAUD, semoga kelak menjadi anak yang berbakti dan berprestasi. Kita berdoa dan berjuang agar Tapanuli Utara menjadi lumbung sumber daya manusia (SDM) berkualitas,” ucap Satika.

IKLAN
IKLAN

Dalam acara tersebut, Satika Simamora dan Desli Sinaga, seorang konselor menyusui, memberikan edukasi kepada para orang tua siswa PAUD yang hadir mengenai pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi.

Menurut Satika, sebaiknya pasangan muda terutama ibu hamil dan menyusui diberikan konseling menyusui hingga ke desa-desa. Ini harus menjadi perhatian kita semua, ada strategi dan cara apabila terkendala produksi ASI, semoga konseling ini akan memberikan hasil yang terbaik untuk ibu dan anaknya.

Satika menekankan juga, bahwa pemberian ASI harus dilakukan hingga bayi berusia 2 tahun dan harus selalu diupayakan. Ibu harus terlebih dahulu menjaga kesehatannya agar dapat memberikan kesehatan kepada anaknya. Hal ini sangat penting sebagai upaya pencegahan stunting.

Di kesempatan itu Bunda PAUD Taput itu mempromosikan “Program Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan”. Ia menjelaskan bahwa ada ketentuan dari Pemerintah Pusat yang harus diikuti bersama, salah satunya adalah larangan melakukan tes calistung atau baca, tulis, hitung sebagai syarat masuk SD. Guru PAUD diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka, termasuk mengetahui program pemerintah terbaru.

Kendala seperti kurangnya jaringan internet di desa menjadi salah satu hal yang perlu diatasi dalam penerapan kurikulum merdeka saat ini. Oleh karena itu, Satika mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengatasi masalah ini dan segera mencari solusinya. Diskusi mengenai kendala-kendala di PAUD harus dilakukan dengan cepat.

Dalam acara ini Satika memberikan buku tulis dan makanan tambahan bagi siswa dan para lansia yang hadir. (red)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS