
Bukan itu saja, membludaknya jumlah masyarakat yang menyaksikan film tersebut diluar dugaan mereka, dan harus menambah layar agar semua masyarakat yang sudah memadati lapangan Simaremare bisa menyaksikan.
Selain masyarakat, para pejabat dan juga instansi pemerintah dan swasta termasuk kepemudaan turut memadati Lapangan Simaremare. Para pelajar diwajibkan untuk mengenakan pakaian seragam sekolah dan OKP menggenakan seragam OKP masing-masing.
Sejumlah pelajar SMP yang sempat diwawancarai batakpost.com sebelum pemutaran film G30S/PKI, mengakui, bahwa mereka tidak mengerti sepenuhnya apa itu PKI.
“Kalau kami tidak begitu paham dengan arti PKI. Makanya kami semangat datang menonton untuk mengetahui apa sebenarnya PKI itu,”kata sejumlah pelajar SMP yang menggenakan seragam pramuka.
Sambutan positif atas pemutaran film yang sudah lama tidak ditayangkan itu mendapat dukungan dari masyarakat. Mereka mendukung agar gerakan-gerakan PKI dan gerekan radikal jangan ada lagi di NKRI.
“Kita senang diputar kebali film ini, agar anak-anak kita tidak lupa akan sejaran perjuangan bangsa ini mempertahankan idiologi Pancasila. Saya sendiri sudah hampir lupa dengan alur cerita film itu, karena sudah lama tidak diputar. Makanya saya semangat menonton film ini,”kata Mahmud Siregar.
Sampai berita ini dinaikkan, antusias masyarakat terus memblukan memadati Lapangan Simaremare. (RED)