Dia mengaku sangat takjub melihat pohon Kapur Barus yang menjulang tinggi dengan diameter yang cukup besar. “Menurut keterangan masyarakat pemilik lahan, tinggi pohon Kapur Barus miliknya sampai 60 meter dan diameter lebih dari 80 cm. Luar biasa tinggi dan besarnya,” ungkap Elfin.
Dijelaskan Elfin, pohon Kapur Barus yang memiliki nama latin Dryobalanops Aromatica ini sudah cukup terkenal dan menjadi barang yang sangat penting mulai abad ke-12 Masehi, untuk itulah keberadaan Kapur Barus saat ini mejadi peluang emas bagi Kabupaten Tapanuli Tengah untuk dibudidayakan yang akan memiliki dampak nilai ekonomi yang cukup besar.

“Saya ingin mengangkat Kabupaten Tapanuli Tengah lewat Pohon Kapur Barus ini, karena ini akan menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat dan sangat berkontribusi pada perekonomian daerah kita,” sebut Elfin.
Dia pun sudah memiliki gagasan untuk membuat lokasi wisata edukasi Kapur Barus, karena tidak semua orang mengerti bagaimana proses penanaman, pengiriman, manfaat, serta negara-neagar mana saja penampung Kapur Barus itu.
“Saya sudah sampaikan hal itu ke Dinas Pertanian kita, karena memang dibutuhkan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan Pohon Kapur Barus ini. Mulai dari PH tanah-nya, teknik menanam, dan cara membudidayakan dengan benar. Saya sangat mendukung pembinaan bagi masyarakat untuk mengembangkan budidaya Pohon Kapur Barus ini,” ucapnya.
Dalam kunjungannya itu Pj Bupati meminta agar seluruh pihak terus menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sekitar, serta menghindari tindakan yang merusak keanekaragaman hayati. Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa budidaya Pohon Kapur Barus dapat berlangsung secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Untuk masyarakat yang ingin mengetahui lebih dekat tentang Kapur Barus, silahkan datang ke Kabupaten Tapanuli Tengah, kami siap menyambut kedatangan Bapak/Ibu di Tapanuli Tengah dan akan kami bawa langsung ke pohonnya,” ajak Elfin. (Jasgul)