Sibolga, 18/12 (Batakpost.com)– Rata-rata pertumbuhan ekonomi di 16 Kabupaten/Kota yang merupakan wilayah kerja Bank Indonesia Sibolga tahun 2023, masih di bawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara, yakni 4,5 persen.
Hal itu disebabkan struktur perkembangan makro ekonomi di wilayah kerja BI Sibolga yang masih lebih besar disokong sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sedangkan dari sektor produksi atau industri masih cukup kecil.
Selain itu juga, pertumbuhan kredit posisinya melandai hingga 7,69% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Menurut Yuda Rizkianto Agoes dari Bank Indonesia Sibolga yang memberikan laporan pada acara Temu Responden 2024 KPw BI Sibolga, menjelaskan, berdasarkan hasil survei struktur ekonomi di tiga wilayah (Dataran Tinggi, Kepulauan Nias, Pantai Barat), masih ditopang sektor pertanian, kelautan dan perikanan. Sementara dari sisi pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga cukup tinggi.
Diharapkan perlu adanya dorongan untuk diversifikasi ke sektor lainnya, terutama sektor yang berpendapatan tinggi seperti industri pengolahan dan jasa.
“Dari hasil survei di tiga wilayah menunjukkan bahwa komsumsi Rumah Tangga (RT) cukup tinggi untuk sisi pengeluaran. Untuk wilayah Dataran Tinggi, konsumsi RT nya sebesar 59 persen. Di Kepulauan Nias 80 persen, di Pantai Barat 62 persen,” terang Yuda, Senin (16/12/2024).
Selanjutnya Baca: Sedangkan Untuk…