Berita UtamaSimalungun

Penghasilan Pedagang Kue Tahun Baru Musiman di Saribu Dolok Menurun 50 Persen

×

Penghasilan Pedagang Kue Tahun Baru Musiman di Saribu Dolok Menurun 50 Persen

Sebarkan artikel ini
Boru Sipayung dan Boru Taringan pedagang kue tahun baru musiman di Pasar Saribu Dolok. (Batakpost.com/Tra)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Simalungun, 29/12 (Batakpost.com)- Menjelang tahun baru seperti sekarang ini di kawasan Pasar Saribu Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, kita akan menemukan pedagang kue tahun baru musiman.

Mereka menjajalkan berbagai jenis kue tahun baru dengan beraneka ragam bentuk dan juga roti bolu yang cukup terkenal dari Siantar.

IKLAN
IKLAN

Kue-kue tahun baru ini harganya sangat terjangkau mulai dari Rp 35 ribu per kotak sampai dengan harga Rp 45 ribu, tergantung jenis kuenya.

Salah seorang pedagang kue musiman yang ditemui Batakpost.com di Pasar Saribu Dolok mengaku, penjualan mereka menurun hingga 50 persen dibanding tahun lalu.

“Kalau tahun lalu penjualan kami tanggal segini sudah lumayan. Tetapi sekarang sepi. Harapan kami tinggal hari pekan besoklah, semoga bisa terjual habis,” ujar Boru Sipayung (65) didampingi anak kakaknya Boru Taringan (48) yang sudah lama jualan musiman di Saribu Dolok, Minggu (29/12/2024).

Ditanya apa penyebab menurunya daya beli masyarakat akan kue tahun baru, menurut mereka berdua karena uang masyarakat tidak ada.

“Uang masyarakat tidak ada, sehingga daya beli menurun. Padahal harga kue kita sangat terjangkau kok,” jawabnya.

Untuk kue-kue olahan produksi rumahan kata dia mereka jual seharga Rp 45 ribu/kotak, untuk kue pabrikan Rp 35 ribu/kotak.

Ada pun kue-kue tahun baru ini mereka pesan langsung dari Medan secara cash. Jika tidak habis, itu menjadi risiko mereka.

“Kalau tidak habis risikolah. Mau bilang apa lagi. Makanya kita berdoa semoga terjual habis, karena stok kue juga tidak banyak tahun ini,” katanya lagi.

Tidak Pernah Dapat Bantuan

Meskipun sudah lama menekuni usaha jualan kue, Boru Sipayung belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Dia berharap pemerintah bisa memperhatikan mereka.

“Dulu pernah saya ajukan, kata pihak kelurahan seperti saya saja yang punya usaha dan kendaraan minta bantuan bagaimana lagi yang lain?” Keluhnya menirukan pengakuan orang kelurahan. Padahal kata dia, justru kendaraan itu untuk keperluan usahanya.

Untuk itulah dia sangat mengharapkan ada bantuan dari Pemprovsu atau Pemkab Simalungun melalui UMKM untuk mereka pedangang-pedangan kue.

Amatan di lokasi, tingkat keramaian di Pasar Saribu Dolok terpantau belum terlampau padat, jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Pihak Polsek Saribu Dolok sudah mengatur rekayasa lalu lintas untuk antisilasi puncak keramaian tanggal 30 dan 31 Desember 2024. (Tra)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS







banner 325x300