Medan

Pemko Medan Gelar Rakor Deteksi Dini dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

×

Pemko Medan Gelar Rakor Deteksi Dini dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Sebarkan artikel ini
Pemko Medan Gelar Rakor Deteksi Dini dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Medan, 9/10 (Batakpost.com) – Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menekan angka kesakitan serta kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM), Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, serta respon penyakit tingkat Kota Medan. Acara yang digelar di Hotel Hermes Palace pada Rabu, 9 Oktober 2024, ini juga bertujuan untuk memperkuat upaya pengendalian PTM di masyarakat.

Rakor ini dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Sosial (Aspemsos), Muhammad Sofyan. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Yuda Pratiwi Setiawan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Pocut Fatimah, serta peserta rapat yang terdiri dari camat, kepala puskesmas, dan lintas program kesehatan di Kota Medan.

IKLAN
IKLAN

Dalam sambutannya, Muhammad Sofyan menyampaikan bahwa pelaksanaan deteksi dini faktor risiko PTM sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Medan. Langkah ini juga untuk memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang telah diinstruksikan oleh Wali Kota Medan melalui Instruksi Nomor 400.7.10.4/3631 Tahun 2023.

“Ada 12 SPM bidang kesehatan, termasuk di antaranya untuk usia produktif, diabetes melitus, dan hipertensi. Data terakhir menunjukkan capaian untuk diabetes melitus mencapai 50,01%, hipertensi 12,08%, dan deteksi dini faktor risiko (DDFR) 14,28%. Capaian ini masih rendah, sehingga perlu dilakukan Rakor untuk meningkatkan pelaksanaan DDFR PTM,” ujar Sofyan.

Aspemsos juga menegaskan pentingnya peran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggerakkan jajarannya agar secara rutin melakukan DDFR PTM. Ia juga berharap agar camat dan lurah berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk memastikan masyarakat usia di atas 15 tahun mengikuti program ini secara berkala.

“Penyakit Tidak Menular timbul akibat perilaku manusia, seperti merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Dengan deteksi dini dan pengendalian faktor risiko, angka kesakitan dan kematian akibat PTM bisa ditekan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan, Yuda Pratiwi Setiawan, menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat lintas sektor dan lintas program adalah strategi pengendalian PTM yang efisien. Masyarakat harus diberi pengetahuan untuk melakukan deteksi dini faktor risiko, pencatatan, serta pelaporan hasil skrining PTM secara rutin.

“Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Medan, mencapai cakupan SPM bidang kesehatan, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat PTM,” ungkap Yuda.

Dengan adanya rakor ini, diharapkan strategi pengendalian PTM di Kota Medan dapat diperkuat, sehingga target SPM kesehatan dapat tercapai dan kesehatan masyarakat meningkat.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS