Samosir, 16/10 (Batakpost.com) – Pemerintah Kabupaten Samosir, sebagai salah satu pewaris kekayaan budaya “Ulos Batak Toba,” merayakan Hari Ulos Nasional dengan upacara khusus di Halaman Kantor Bupati Samosir. Acara ini juga menjadi momen Hari Kesadaran Nasional tingkat Kabupaten Samosir.
Dalam upacara tersebut, para pejabat dari berbagai tingkatan mengenakan pakaian adat Batak, khususnya pakaian Ulos, sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian warisan budaya mereka. Penampilan dan pilihan pakaian Ulos berbeda tergantung pada jabatan masing-masing pejabat.
Pejabat Tinggi Pratama dan Camat di seluruh Kabupaten Samosir (pria) mengenakan pakaian adat Batak lengkap yang terdiri dari Hoba-hoba (Ulos Sibolang atau Ulos Pinunsaan), Hande-hande (Ragi Idup atau Ragi Hotang), dan Tali-tali (Ulos Mangiring atau Sitolu Tuho). Sedangkan Pejabat Tinggi Pratama Wanita mengenakan pakaian adat Batak lengkap berupa Haen (Ulos Sibolang atau Ulos Pinunsaan) dan Ampe-ampe (Bintang Maratur atau Suri-suri).
Pejabat Administrator (Eselon III), Pejabat Fungsional, serta seluruh Staf (ASN dan THL) mengenakan Ulos Ragi Hotang atau Ragi Idup sebagai Hande-hande untuk laki-laki dan Ulos Bintang Maratur atau Sitolu Tuho sebagai Ampe-ampe untuk perempuan.
Asisten II, Hotraja Sitanggang, yang bertindak sebagai pembina upacara, menekankan pentingnya Ulos dalam kehidupan suku Batak. Ulos merupakan bagian integral dalam kehidupan orang Batak, digunakan dari saat kelahiran hingga kematian, dan memiliki peran penting dalam perantaraan rasa kasih kepada orang lain. Selain itu, Ulos juga memiliki peran dalam konteks kekristenan, seperti dalam acara perkawinan di mana Ulos diserahkan kepada pendeta untuk didoakan.
Hotraja Sitanggang menegaskan bahwa pelestarian Ulos sebagai warisan tak benda adalah tugas bersama. Melalui Peringatan Hari Ulos ini, seluruh pegawai di Kabupaten Samosir diharapkan dapat menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya Ulos dan mempromosikan filosofi dan falsafah Batak, yang mencerminkan budaya dan kearifan Batak.
“Kita harus berbangga dengan warisan budaya yang kita miliki. Mari bersatu saling mengingatkan, menguatkan saling mendukung. Orang positif saling mendoakan, orang negatif saling menjatuhkan, orang sukses paham akan proses, orang gagal banyak protes,” ungkap Hotraja Sitanggang.
Selain merayakan dan memperingati Ulos, upacara ini juga menekankan pentingnya profesionalisme pegawai dalam menjalankan tugas mereka sebagai pelayan masyarakat. Mereka diingatkan untuk menyediakan fasilitas kepada masyarakat dengan penuh dedikasi dan profesionalisme.
Selama upacara peringatan Hari Ulos, juga dilakukan pemilihan penampilan terbaik menggunakan Ulos yang paling lengkap, menunjukkan keindahan dan keberagaman pakaian adat Batak di Kabupaten Samosir.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com GOOGLE NEWS