Murdianto juga menyebutkan, bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi (usia produktif yang jumlahnya lebih kurang 64 persen pada tahun 2030-2040. Dan itulah masa Era Emas. Dia yakin siswa Matauli angkatan XXVIII sudah dipersiapkan untuk mengawaki Indonesia Emas 2045.
Sejalan dengan Murdianto, Dandim 0211/TT Lekol Inf Jon Patar Banjarnahor yang merupakan alumni dari SMA Negeri 1 Matauli, juga didaulat meberikan pembekalan.
Dandim menyampaikan bahwa guru-guru Matauli adalah guru terbaik dan yang hebat. Mereka datang dari Jawa dari universitas yang terbaik untuk memberikan ilmu kepada anak-anak SMA Matauli.
“Berbahagialah kita, kita bisa dididik oleh guru-guru terbaik,” ucapnya.
Kepada siswa yang baru dilepas, Dandim menceritakan bagaimana mada dulunya dia bersama para alumni Matauli angkatan ke II yang harus berjuang di tengah fasilitas yang masih minim di SMA Matauli.
Dia menyebutkan, mereka harus menumpang di sekolah lain karena proses pembangunan ruangan di Matauli masih baru berlangsung. Peralatan sekolah termasuk laboratorium juga belum ada.
“Jadi berbahagialah adik-adikku sekalian, di mana kalian dilepas dengan acara yang sungguh luar biasa ini. Kami dulu tidak ada acara seperti ini. Untuk itu kalian harus lebih hebat dari kami-kami, karena kalian sudah belajar di sekolah ini dengan berbagai fasilitas yang hebat dan canggih,” ujarnya.
Tidak lupa jebolan Akmil tahun 2003 itu mengingatkan para adik-adiknya, agar menjaga pergaulannya di tempat mereka kuliah. Karena pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.
“Jangan kalian sia-siakan semuanya apa yang sudah diberikan dan apa yang sudah anda raih di sekolah kita ini karena pergaulanmu yang tidak bagus. Ingat, banggakanlah orang tuamu dan sekolah ini. Selamat berjuang, ini baru langkah awal untuk menentukan masa depanmu,” tutup Dandim yang lahir dan besar di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Mewakili orang tua siswa angkatan ke XXVIII, Kol Inf Corry Sigalingging menyampaikan ucapan terima kasih atas didikan yang sudah diberikan SMA Matauli Pandan kepada anak mereka. Mereka tidak salah memilih sekolah untuk mendidik anak mereka menjadi calon orang-orang yang hebat dan orang sukses kelak. (Jasgul)