Batakpost – KLB Moeldoko telah mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) dan hal ini memicu berbagai reaksi dari Partai Demokrat (PD). Moeldoko merespons reaksi-reaksi tersebut dan mengatakan bahwa hal ini adalah persoalan hukum yang harus dihadapi dengan dewasa dan tidak perlu menunjukkan sikap emosional. Dia juga menyatakan bahwa ia tidak pernah menggunakan kekuasaannya sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) dalam menghadapi masalah ini.
Moeldoko juga menyinggung agar tidak mengartikan sesuatu dengan pendekatan yang primitif dan menyarankan agar PK yang diajukan dipahami secara komprehensif. Dia membantah bahwa langkah PKnya bertujuan untuk menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, dan mengatakan bahwa teman-temannya di KLB menghendaki adanya proses hukum lanjutan yang dilakukan.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuduh bahwa upaya Moeldoko mengajukan PK erat kaitannya dengan upaya menggagalkan pencapresan Anies Baswedan. AHY juga mengklaim bahwa upaya ini sejalan dengan upaya menggagalkan Koalisi Perubahan yang digagas Demokrat bersama Partai NasDem dan PKS.
