Tapanuli Tengah

Mahasiswa dan Orang Tua Demo di Depan Kantor Bupati Tapteng, Minta Keadilan Soal Beasiswa Prestasi yang Diputus Pemkab Untuk 78 Orang  

×

Mahasiswa dan Orang Tua Demo di Depan Kantor Bupati Tapteng, Minta Keadilan Soal Beasiswa Prestasi yang Diputus Pemkab Untuk 78 Orang  

Sebarkan artikel ini
Puluhan mahasiswa dan orang tua melakukan aksi demo di depan kantor Bupati Tapteng meminta Bupati Masinton melihat nasib anak-anak mereka sebanyak 78 orang beasiswa untuk semester akhir yang diputus Kesra, Senin (4/8/2025). (Batakpost.com/red)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Dan yang lebih menyakitkan lagi tambahnya, mereka yang 78 yang tidak sempat diverisikasi oleh Kesra disebut sebagai ‘mahasiswa siluman’, dan itu sangat melukai hati mereka dan keluarganya.

“Lewat aksi ini kami tegaskan, bahwa kami bukan “mahasiswa siluman”, kami adalah benar-benar mahasiwa yang puya wujud dan memiliki nilai akademik. Setiap pencairan beasiswa, kami selalu melengkapi persyaratan yang diminta oleh Pemkab Tapteng. Hati kami benar-benar terluka dengan hinaan yang diposting di media sosial yang menyebutkan kami adalah mahasiswa siluman,” tegasnya.

Selain para mahasiwa menyampaikan orasi, para orang tua juga menyampaikan tuntutan mereka, yang meminta agar nasib anak-anak mereka tidak digantung oleh Pemkab Tapteng dengan alasan-alasan yang tidak logika.

Nurul bersama dengan teman-temannya mahasiswa semester 8 yang tidak mendapat beasiswa lagi karena alasan tidak sempat waktu untuk melakukan verifikasi saat diwawancarai media di sela-sela aksi demo yang mereka lakukan ke kantor Bupati Tapteng di Pandan, Senin (4/8/2025). (Batakpost.com/red)

“Katanya Tapteng Naik Kelas dan Adil Untuk Semua, tetapi inilah kenyataan yang diterima anak-anak kami. Bayangkan anak kami sudah semester terakhir, tetapi disitulah diputus beasiswa anak kami ini dengan alasan tidak sempat waktu untuk memperivikasi. Sungguh malanglah nasib kami orang tua yang misikin ini. Biarlah Allah SWT melihat semua ketidakadilan yang kami rasakan ini,” ungkap orang tua mahasiswa Lisna boru Hutabarat yang datang dari Sorkam.

Meskipun mereka sudah menyampaikan orasi bergantian hingga beberapa jam, tidak satupun pejabat Pemkab Tapteng menerima atau menjumpai mereka. Menurut penjelasan Kasatpol PP, Bupati Masinton sedang tidak ada di kantor karena ada tugas, dan Wakil Bupati sedang menghadiri Rapat Paripurna di DPRD.

Karena tidak ada mendapat tanggapan dari pejabat Pemkab Tapteng, massa-pun membubarkan diri dan beraudiensi ke DPRD Tatpteng.

Sementara dalam poster-poster yang dibawa oleh mahasiswa dan orang tua, mereka menuliskan bahwa Tapteng daruta pendidikan. Kami menuntut beasiswa yang transparan merata dan adil. Jangan ada tekanan, jangan ada pilih kasih, beasiswa untuk semua yang berhak. Bagaimana bisa Tapteng Naik Kelas kalau pendidikan saja didiskriminasi. Ada juga poster yang bertuliskan Cairkan Beasiswa Kami Pemkab Tapteng, dan tulisan-tulisan lainnya. (red)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS