Tapanuli Tengah

Mahasiswa dan Orang Tua Demo di Depan Kantor Bupati Tapteng, Minta Keadilan Soal Beasiswa Prestasi yang Diputus Pemkab Untuk 78 Orang  

×

Mahasiswa dan Orang Tua Demo di Depan Kantor Bupati Tapteng, Minta Keadilan Soal Beasiswa Prestasi yang Diputus Pemkab Untuk 78 Orang  

Sebarkan artikel ini
Puluhan mahasiswa dan orang tua melakukan aksi demo di depan kantor Bupati Tapteng meminta Bupati Masinton melihat nasib anak-anak mereka sebanyak 78 orang beasiswa untuk semester akhir yang diputus Kesra, Senin (4/8/2025). (Batakpost.com/red)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapteng, 5/8 (Batakpost.com)– Setelah tidak mendapatkan kepastian atas nasib 78 mahasiswa penerima beasiswa prestasi dari Pemkab Tapanuli Tengah, puluhan mahasiswa bersama dengan orang tuanya, lakukan aksi demo ke kantor Bupati Tapteng di Pandan, Senin (5/8/2025).

Aksi demo ini sempat ‘memanas’ ketika Kasatpol PP tidak megizinkan mahasiswa melakukan aksi di depan kantor Bupati dan menyuruh mereka ke alun-alun Pandan, pahahal mereka (mahasiswa) mendapat izin melakukan aksi unjuk rasa tersebut.

Meskipun mendapat penghalangan dari Kasatpol PP, mahasiwa dan orang tua tetap bertahan di depan kantor Bupati untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan Wakil Bupati Mahmud Efendi Lubis.

Dalam tuntutannya mereka menyampaikan, kenapa hanya 26 mahasiswa yang dilakukan verifikasi, kenapa tidak semua penerima beasiswa yang berjumlah 104 orang diverifikasi oleh Kesra Tapteng.

“Kami datang ke sini untuk bertemu dengan Bapak Bupati Masinton Pasaribu untuk menyampaikan kendala yang kami hadapi. Karena sudah beberapa kali kami audiensi ke Kantor Bupati, selalu tidak pernah ketemu dengan Pak Bupati. Karena hanya beliaulah yang bisa menyelesaikan persoalan ini,” kata Nurul Mahasiswa semester 8 dari Universitas Negeri Padang yang diamini rekannya mahasiswa.

Disampaikan Nurul, penetapan Bagian Kesra Pemkab Tapteng bahwa hanya 26 Mahasiswa dari 104 orang yang menerima beasiswa untuk semester 8, sangat menyakitkan hati mereka. Dengan alasan tidak sempat waktu melakukan verifikasi, sehingga 78 orang mahasiswa dikorbankan Kesra.

“Hal inilah yang ingin kami sampaikan langsung kepada Bapak Bupati Masinton Pasaribu, agar beliau mengetahui kondisi yang sebenarnya. Karena sangat mirislah nasib kami mahasiswa semester akhir ini tidak mendapatkan beasiswa lagi dengan alasan tidak sempat diverifikasi Kesra. Padahal sudah 7 semester kami selalu menerima beasiswa prestasi dari Pemkab Tapteng, dan harus di semester akhir inilah kami digantung,” ungkapnya dengan nada sedih.

Selanjutnya Baca: Dan yang lebih…