Batakpost – Sebuah peristiwa pencurian dengan kekerasan terjadi di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. Enam orang pelaku bersenjata api menyekap korban hingga menyiram bensin kepadanya.
Kapolres Labuhanbatu Selatan, AKBP Catur Sungkowo, mengungkapkan bahwa lima pelaku telah berhasil ditangkap. Mereka adalah WO, SO, BA, JN, dan SDC. Sementara satu pelaku lainnya, S, melarikan diri dan masih dalam pencarian.
Peristiwa pencurian itu terjadi pada Selasa malam, 4 April 2023. Para pelaku masuk ke rumah korban dengan menodongkan senjata api, kemudian menyekap dan mengikat korban, menutup mata dan mulutnya, serta menyiramkan bensin kepadanya. Setelah itu, para pelaku mengambil uang dan dua handphone milik korban.
“Pelaku meminta kunci mobil dan BRilink. Lalu, mereka mengambil uang korban di mobil dan BRIlink. Pengakuan korban kerugian sekitar Rp 80 juta dan dua handphone,” jelas Catur pada Jumat (14/4/2023).
Setelah kejadian itu, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki keberadaan pelaku. Mereka berhasil menangkap pelaku secara bertahap pada Jumat (7/4). Awalnya, pelaku WO ditangkap di rumahnya di Kecamatan Pantai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu.
“WO mengakui telah melakukan pencurian dengan kekerasan dengan menggunakan senjata api bersama temannya SO, BA, serta berhasil mengamankan otak pelaku JN,” kata Catur.
Petugas kemudian melakukan pengembangan hingga akhirnya berhasil mengamankan pelaku SDC. Dari pengakuan SDC, dirinya menyimpan tiga senjata api yang digunakan untuk melakukan perampokan itu di rumah orang tuanya.
Petugas kepolisian kemudian berhasil mengamankan senjata api tersebut. Kelima pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polres Labusel untuk diperiksa. Saat ini, mereka telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.
“Sementara salah satu pelaku lain, S, diduga telah melarikan diri ke Provinsi Riau dan sedang dalam pencarian,” tambahnya.
Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas para pelaku yang telah melakukan tindakan kriminal tersebut. Hal ini sebagai upaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Labuhanbatu Selatan.