Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan Dana Desa di Desa Pangaran Honas, Kecamatan Badiri, Tapanuli Tengah, menjadi program utama dari Kepala Desa Pangaran Honas, Yasiria Mendrofa, (36).
Berbagai kelompok masyarakat seperti Lansia, Kader Posyandu, Balita, Ibu Hamil serta Ibu Menyusi mendapat perhatian dan layanan kesehatan di tiga Dusun yang ada di Desa Pangaran Honas.
Khusus untuk Kelompok Lansia, ada 1 kelompok yang beranggotakan 60 orang mendapat pelatihan berupa senam bungar sekali seminggu. Dengan dikomandoi dari instruktur lokal, para Lansia itu diperhatikan kondisi kesehatannya melalui olahraga, dan pemberian makanan bergizi serta susu.
“Sekali seminggu wajib kita adakan senam bagi para Lansia. Kita memanfaatkan para kader Posyandu yang memiliki bakat di bidang senam untuk menjadi instruktur mereka. Sehabis senam para Lansia kita diberi tambahan makanan bergizi, seperti, susu, kacang hijau, telur. Dan para Lansia kita ini juga diberi pakaian seragam supaya mereka lebih semangat lagi latihan,” kata Yasiria.
Sedangkan untuk Balita katanya, juga diberikan makanan tambahan bergizi dan pertemuan rutin sekali sebulan di Posyandu. Tujuannya adalah, untuk melihat dan mendata bagaimanan perkembangan pertumbuhan anak yang ada di desa mereka. Selain itu juga program Stunting dari pemerintah harus dijalankan melalui pendataan dan pemberian makanan bergizi kepada anak dan ibu hamil.
“Kami di desa ini berusaha semaksimal mungkin untuk memperhatikan kondisi para Ibu Hamil dan ibu Menyusui agar asupan gizi yang diberikan ke anaknya baik sejak dalam kandungan dan sesudah lahir terpenuhi. Sehingga tumbuh kembang anak itu normal dan terhindar dari stunting,” ujarnya.
Nah, untuk menunjang layanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Pangaran Honas, Dana Desa dipergunakan juga untuk pengadaan Mobiler Kesehatan di Posyandu, seperti pengadaan tempat tidur, kursi, timbangan, lemari obat, meja dan matras. Kebutuhan mobiler ini sangat diharapkan demi kenyamanan masyarakat yang datang berobat dan juga melakukan Posyandu.
Masih menurut Kades, bahwa para Kader Posyandu yang ada di desanya menerima dana insentif sebagai bentuk perhatian atas pengorbanan waktu dan tenaga mereka. Demikian juga para guru-guru PAUD dan juga istruktur senam lokal juga mendapat dana insentif. Dengan demikian upaya dan kerja mereka diperhatikan.
“Dengan adanya Dana Desa ini masyarakat sangat bersyukur sehingga mereka dapat diperhatikan dengan berbagai pelayanan. Inilah wujud kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakatnya. Untuk itulah kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, kepada bapak Bupati Tapanuli Tengah dan seluruh masyarakat yang telah mendukung pengembangan pemberdayaan ini,” ungkapnya.
Ada pun besaran anggaran yang dikucuran untuk pemberdayaan masyarakat ini sebesar Rp Rp272.247.000, dari total anggaran Dana desa Tahun 2019 Rp1.054074.000.000. (RED)