Sibolga, 19/2 (Batakpost.com)- Nama Armyn Gultom tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya warga Sumatera Utara. Kedekatannya dengan Hary Tanoesoedibjo pengusaha sukses Indonesia dan juga sebagai Ketua Umum Partai Perindo, membuat sosok Armyn Gultom mudah diingat masyarakat. Dan bukan itu saja, Armny juga memiliki peran penting dalam pendirian Partai Perindo yang saat ini ikut menjadi peserta Pemilu 2019.
Sebagai sosok pengusaha yang berasal dari Sumatera Utara, Armyn mengaku memiliki beban moral atau hutang bagi daerahnya untuk membawa perubahan dan pembangunan yang merata di kawasan Sumatera Utara. Dan salahsatu cara membayar hutang itu, dengan memanfaatkan posisi strategisnya di Partai Perindo untuk maju menuju kursi Senayan.
Lantas konsep apa yang akan dibawa Armyn Gultom untuk membangun Sumatera Utara, mengingat para caleg dan bahkan yang sudah duduk di kursi Senayan belum mampu berbuat banyak untuk Sumatera Utara? Kepada wartawan, Armny membeberkan program dan rancangan yang sudah disiapkan bersama dengan timnya sewaktu turun ke Sibolga, baru-baru ini.
“Posisi anggota dewan di partai sangat menentukan kebijakan yang akan diambilnya. Karena ada kekuatan Partai yang mampu menghubungkan dengan lintas komisi atau fraksi di DPR. Dan yang terjadi saat ini, dari 30 anggota DPR-RI dari Provinsi Sumatera Utara, posisi mereka bukan sebagai top leader di Partai. Bukan berarti saya mengatakan ke 30 anggota dewan itu tidak bekerja atau tidak peduli, namun karena posisi mereka di partai bukan top leader sehingga sulit untuk mengakomodir kepentingan daerahnya,”ungkapnya.
Menurut Ketua dan juga pendiri Partai Perindo ini, kelak jika terpilih menjadi anggota DPR-RI, maka posisi top leadernya di Partai Perindo akan mampu mengkomunikasikan kebijakannya ke lintas fraksi atau komisi di DPR-RI
“Itulah kelebihan kalau kita memiliki posisi top leader di Partai. Hal itulah yang menjadi modal utama saya untuk dapat memboyong ‘kue pembangunan’ ke Sumatera Utara, khususnya Sumut II yang menjadi daerah pemilihan saya. Karena tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa ketimpangan pembangunan di Sumatera Utara sangat terlihat jelas,”ujarnya.
Ditanya kebijakan apa yang akan diambil jika kelak terpilih menjadi anggota DPR-RI?
Menurut Amryn tergantung kondisi dari masing-masing daerah. Dan berdasarkan hasil blusukan yang dilakukannya di Sumut II, setiap wilayah memiliki persoalan masing-masing.
“Contohnya di Kepulauan Nias. Di daerah ini kondisi infrastruktur dan PLN menjadi persoalan yang paling utama. Di DPR nanti sudah dapat saya sampaikan kondisi ini dengan komisi yang membidangi hal itu. Untuk kawasan Batangtoru dan Madina, permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan tambang. Untuk daerah Sibolga-Tapanuli Tengah berkaitan dengan destinasi wisata bahari. Sedangkan untuk wilayah Labuhan Batu ketersediaan bandara. Karena daerah ini daerah kaya, tapi jarak tempuhnya cukup jauh dan dibutuhkan bandara di sana. Itulah beberapa hal kondisi dan permasalahan yang berada di Sumut II ini. Sudah pasti berbeda pula cara mengatasinya. Nah, dengan posisi saya di Partai Perindo maka saya pastikan dapat mengkomunikasikan semuah kondisi itu ke masing-masing komusi nantinya,”jawab Armyn.
Putra kelahiran Tapanuli Utara ini mencontohkan salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang posisi daerahnya cukup besar, dan anggota DPR-RI nya hanya 6 dan tidak ada di fraksi, namun bisa berbuat banyak untuk daerah itu karena posisinya sebagai Sekjend Partai.
“Saya cukup optimis untuk mampu membawa ‘kue pembangunan’ itu ke Sumut II ini dengan keberadaan saya sebagai top leader di Partai Perindo. Agar hal itu terwujud, saya mengajak masyarakat Sumut II agar tidak mau menerima uang dari caleg, dan jangan mau mengadaikan harga diri karena uang. Karena sesungguhnya ada putra daerah yang mampu untuk mewujudkan cita-cita itu,”tandasnya. (RED)